Page 9 - zein otw ebook
P. 9
Disintegrasi Bangsa Indonesia 1948-1966
1. Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Ideologi
a. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) Madiun
Partai Komunis Indonesia merupakan partai yang ada selain Partai Nasional
Indonesia pasca kemerdekaan. Munculnya PKI sebenarnya bukanlah pasca
proklamasi kemerdekaan Indonesia, melainkan jauh sebelum Indonesia merdeka
PKI sudah menunjukkan cikal bakalnya sebagai partai yang besar.
Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung
pemerintah, yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri. Namun ketika
golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan
bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi
Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada
awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso. Ia membawa PKI ke dalam
pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal 18 September
1948 (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012).
Munculnya PKI Madiun 1948tidak dapat dipisahkan dari sosok Muso dan Amir
Syarifudin. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan
Muso, bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan
Malaka, untuk meredam gerak ofensif PKI Muso. Namun kondisi politik sudah
terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara
kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI mulai meletus. PKI
dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di Madiun. Muso pun
kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan Republik Soviet
Indonesia.
Pemberontakan yang dilakukan dimulai dengan pembunuhan terhadap para
pejabat pemerintahan serta para pemimpin partai yang anti terhadap paham
komunis. Pemerintah tidak tinggal diam menghadapi permasalahan ini. Melalui
divisi Siliwangi pemerintah berusaha memusnahkan pemberontakan ini yang
akhirnya mencapai puncaknya ketika Muso sebagai pemimpin gerakan tersebut
tertembak mati sedangkan Amir Syarifuddin yang tertangkap dijatuhi hukuman
mati. Meskipun demikian tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman berhasil
meloloskan diri yang dikemudian hari menjadi pelopor gerakan PKI selanjutnya.
5