Page 33 - 19. UKBM EKO
P. 33

Alat  pembayaran  tunai  adalah  alat  pembayaran  dengan  memakai  uang  kartal
                           (uang kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200,
                           Rp500, Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
                               Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting dalam
                           lalu  lintas  pembayaran  dalam  transaksi  sehari-hari  yang  tentu  saja  bernilai  kecil.
                           Dalam  masyarakat moderen  seperti  sekarang  ini,  pemakaian  alat  pembayaran  tunai
                           seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.

                       b.  Alat Pembayaran Nontunai
                              Alat  pembayaran  nontunai  adalah  alat  pembayaran  dengan  tidak  memakai  uang
                           kartal  (uang  kertas  dan  logam),  yang  terdiri  atas  paper  based  (cek/BG),  APMK  (Alat
                           Pembayaran  Menggunakan  Kartu),  dan  uang  elektronik.  Alat  pembayaran  nontunai
                           sudah  berkembang  dan  semakin  lazim  dipakai  masyarakat.  Kenyataan  ini
                           memperlihatkan kepada kita  bahwa jasa  pembayaran nontunai yang dilakukan bank
                           maupun  lembaga  selain  bank  (LSB),  baik  dalam  proses  pengiriman  dana,
                           penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia
                           dan  dapat  berlangsung  di  Indonesia.  Transaksi  pembayaran  nontunai  dengan  nilai
                           besar  diselenggarakan  Bank  Indonesia  melalui  sistem  BI-RTGS  (Real  Time  Gross
                           Settlement), dan sistem kliring.

                    3.  Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
                           Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran di Indonesia bertujuan untuk
                       mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal. Dalam Pasal 8 UU
                       Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia disebutkan bahwa Bank Indonesia
                       mempunyai tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas Bank
                       Indonesia tersebut, ditentukan dalam Pasal 15 Nomor 23 Tahun 1999, bahwa dalam rangka
                       mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia berwenang untuk
                       melakukan hal-hal berikut.
                       a.  melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
                           pembayaran;
                       b.  mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
                           tentang kegiatannya;
                       c.  menetapkan penggunaan alat pembayaran.
                           Sebagaimana  disebutkan  di  atas  bahwa  kewenangan  mengatur  dan  menjaga
                       kelancaran  sistem  pembayaran  di  Indonesia  dilaksanakan  oleh  Bank  Indonesia  yang
                       dituangkan  dalam Undang  Undang  Bank  Indonesia.  Oleh  karena itu,  dalam  menjalankan
                       mandat  tersebut,  Bank  Indonesia  mengacu  pada  empat  prinsip  kebijakan  sistem
                       pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses, dan perlindungan konsumen.
                      1)  Prinsip Aman
                      2)  Prinsip Efisiensi
                      3)  Prinsip Kesetaraan Akses
                      4)  Prinsip Perlindungan Konsumen
                       Tujuan  utama  Bank  Indonesia  dalam  sistem  pembayaran  adalah  untuk  meningkatkan
                       keamanan dan efisiensi sistem pembayaran.  Berkaitan dengan hal tersebut, maka peran
                       Bank Indonesia dalam sistem pembayaran terdiri atas sebagai berikut.
                       a.  Peran Bank Indonesia sebagai Operator
                       b.  Peran Bank Indonesia sebagai Regulator
                       c.  Peran Bank Indonesia sebagai Fasilitator
                       d.  Peran Bank Indonesia sebagai Development Coordinator
                       e.  Peran Bank Indonesia sebagai Pengguna
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38