Page 179 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 179
Polar body: sel-sel nonfungsional kecil dengan komplemen kromosom haploid, terdiri atas sitoplasma yang
sempit dan sebuah nukleus dihasilkan dari pembelahan tak sama pada oosit primer.
Polip: sebuah jaringan abnormal dan memiliki tangkai yang tumbuh di dalam tubuh; tumor jinak pada leher
rahim.
Polycystic ovarian syndrome(PCOS)/sindrom polikistik ovarium: gangguan hormon yang terjadi pada wanita
usia subur yang ditandai dengan gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin atau hormon
androgen yang berlebihan sehingga indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan dimana sel
telur tersebut tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur pada akhirnya wanita tersebut akan
mengalami ketidaksuburan(mandul).
Rhesus(faktor rhesus): kadar protein khusus (Antigen D) pada permukaan sel darah merah.
Rubella: infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit; campak jerman.
Sel gamet: sel haploid (tidak berpasangan) khusus untuk fertilisasi atau pembuahan; sel kelamin(sel telur/sel
sperma).
Sel punca: sel yang dapat memperbanyak diri dan membentuk berbagai jenis sel dalam tubuh manusia.
Sel: unit kehidupan terkecil yang dapat melaksanakan fungsinya secara mandiri.
Serviks: bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina dimana salah satu fungsinya yaitu untuk memproduksi
lendir atau mukus; lendir tersebut membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan
seksual.
Siklosporin: obat golongan imunosupresan yang digunakan untuk menekan potensi tubuh menolak organ setelah
transplantasi, seperti transplantasi organ hati, ginjal, jantung, atau sumsum tulang; selain itu, siklosporin juga
dapat digunakan untuk mengobati penyakit peradangan kronis dan autoimun, seperti rheumatoid arthritis,
psoriasis, atau sindrom nefrotik.
Simetidin: obat untuk menangani beberapa kondisi akibat produksi asam lambung yang berlebihan.
Sitoplasma sel telur: bagian sel telur yang terbungkus oleh membran sel telur.
[173]

