Page 91 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 91
d) Rescue IVM (In Vitro Maturation)
Rescue IVM merupakan salah satu teknik IVM, yang biasanya dilakukan untuk membantu proses
pematangan oosit yang tidak matang bagi pasien yang sedang menjalani program fertilisasi in vitro.
Umumnya, klinik-klinik fertilitas akan membuang sel telur yang tidak matang dari prosedur petik telur
(OPU). Dengan adanya rescue IVM, sel-sel telur yang tidak matang tersebut dapat dimatangkan di
laboratorium dengan menggunakan medium khusus. Seringkali, sel telur yang tidak matang tersebut akan
matang setelah 24 jam diinkubasikan di dalam medium yang ada. Setelah matang, sel telur tersebut dapat
diinjeksikan dengan teknik ICSI. Rescue IVM berguna bagi pasien yang memiliki jumlah sel telur yang
sedikit, sehingga mereka dapat memiliki jumlah embrio yang lebih banyak dan meningkatkan peluang
keberhasilan untuk hamil.
3.6 Tes PGS(Pre-Implantation Genetic Screening)
Salah satu inovasi terbaru di bidang program bayi tabung ialah pemeriksaan PGS(preimplantation
genetic screening). Teknik pemeriksaan PGS merupakan genetic test untuk mengecek kromosom (jumlah
dan kelengkapan kromosom). Pemeriksaan PGS dilakukan pada embrio sebelum ditransfer kembali ke
rahim. Untuk keperluan pemeriksaan PGS maka embrio akan dibiopsi beberapa sel. Embrio akan dibiopsi
pada tahap/fase blastocyst(hari kelima setelah pembuahan). Pada fase blastocyst embrio biasanya memiliki
ketahanan dan daya hidup yang lebih tinggi. Dengan demikian biopsi pada fase blastocyst ini tidak akan
mengganggu perkembangan embrio.
Gambar 34. Biopsi blastocyst untuk pemeriksaan PGS(Sumber: Klinik HFC).
[86]