Page 90 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 90

3.5  A. IVM (In Vitro Maturation)/Pematangan Sel Telur di Luar Rahim


                   Pasutri yang mengalami gangguan ovarium berupa sindrom ovarium polikistik dan pasutri yang takut

              dengan  efek  samping  hiperstimulasi  ovarium  saat  perangsangan  dan  pematangan  sel  telur,  tersedia
              alternatif terbaik berupa teknik In Vitro Maturation(IVM). IVM merupakan teknik pematangan sel telur di

              luar rahim. Teknik ini  dilakukan dengan  mengambil sel telur yang belum matang berupa folikel-folikel

              berukuran  kecil  (≤10mm).  Sel-sel  telur  yang  dipanen  sebelum  matang  tersebut  kemudian  dimatangkan
              dalam medium pembiakan khusus di laboratorium. Medium pembiakan khusus tersebut berisi gabungan

              antara hormon pematang telur (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH). Bila telah matang, sel-sel telur
              tersebut kemudian dibuahi dengan sperma, diamati perkembangannya, dan dilanjutkan ke tahapan transfer

              embrio ke dalam rahim. Maturasi oosit in vitro dapat membantu pasien:

                Yang tidak ingin menggunakan banyak obat selama proses fertilisasi in vitro
                Wanita dengan sindroma polikistik ovarium (PCOS)

                Wanita dengan penyakit keganasan yang sensitif terhadap obat hormonal (misalnya kanker payudara)

                Wanita dengan risiko tinggi terjadinya sindroma hiperstimulasi ovarium (OHSS)
                Wanita yang memiliki efek samping berlebih terhadap penggunaan obat hormonal

                Wanita dengan penurunan cadangan ovarium yang menghasilkan sedikit oosit atau oosit yang seringkali

                 tidak matang




















                              Gambar 33. Proses pematangan sel telur dengan teknik IVM(Sumber: Klinik HFC)




                                                             [85]
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95