Page 85 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 85
Meskipun demikian, perlu diakui bahwa semua teknik dan metode juga memiliki kekurangan, begitu pula
dengan teknik ICSI. Kekurangan dari teknik ICSI antara lain:
Tidak semua telur yang telah dikumpulkan mempunyai kualitas yang sesuai ataupun cukup matang
untuk menjalani prosedur ICSI.
Disebabkan oleh sifat alamiah dari prosedur ini, rata-rata 10% dari sel telur yang diinjeksi dapat
mengalami kerusakan.
3.3 PIEZO-ICSI
PIEZO-ICSI merupakan teknik yang lebih canggih sebagai pengembangan dari ICSI konvensional.
Teknik ini bertujuan untuk meminimalkan atau mengurangi risiko kerusakan sel telur (oosit) pada saat
ICSI. PIEZO-ICSI memiliki kelebihan khusus yaitu meningkatkan peluang terjadinya pembuahan telur
dibandingkan dengan teknik ICSI konvensional. Hasil penelitian terbaru terkait teknik ini menunjukkan
bahwa tingkat pembuahan telur dengan menggunakan teknik PIEZO-ICSI adalah sekitar 89%. Dengan
menggunakan PIEZO-ICSI, diharapkan pasien dengan usia tua atau pasien yang sulit memberikan respon
terhadap suntikan obat memiliki angka keberhasilan bayi tabung yang lebih tinggi.
Perbedaan utama teknik PIEZO-ICSI dengan teknik ICSI konvensional terletak pada bentuk ujung
pipet injeksi(alat suntik) yang digunakan dam cara penyuntikan sperma ke dalam sel telur. Pada PIEZO-
ICSI, ujung pipet injeksi yang digunakan tumpul dan sangat halus sehingga kerusakan pada sel telur
menjadi sangat kecil. Sedangkan pada ICSI konvensional, ujung pipet injeksi lebih tajam sehingga
meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada sel telur. Pada teknik ICSI konvensional, embriolog harus
memberikan tekanan negatif pada lapisan dalam sel telur untuk membuat “celah” kecil sehingga sperma
dapat masuk secara sempurna. Tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada sel
telur yang memiliki kualitas kurang baik, karena dalam proses pemberian tekanan negatif tersebut, akan
ada sedikit komponen sel telur yang secara tidak langsung masuk ke dalam pipet injeksi. Namun, teknik
PIEZO-ICSI menggunakan bantuan pulsasi listrik dalam membuat “celah” tersebut sehingga embriolog
tidak perlu memberikan tekanan negatif untuk menyuntikkan sperma ke dalam sel telur. Meskipun
menggunakan bantuan pulsasi listrik, teknik PIEZO-ICSI ini tidak mempengaruhi komponen bagian dalam
sel telur dan juga tidak berpengaruh terhadap proses pembelahan sel, sehingga aman untuk digunakan.
[80]