Page 54 - MODUL AJAR PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
P. 54

A.    Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital

                     Kebebasan berekspresi adalah salah satu hak asasi manusia yang menjadi ciri

               negara demokrasi. Media menjadi salah satu ruang kebebasan berekspresi, tempat
               publik  atau  khalayak  menyampaikan  ide,  gagasan,  kebutuhan,  termasuk  kritik-

               kritiknya  terhadap  lembaga  maupun  tokoh-tokoh  pemerintahan.  Dengan

               berkembangnya  teknologi,  berkembang  pula  jenis-jenis  media  massa.  Dari  media
               tradisional yang bersifat analog, menjadi media baru yang bersifat digital. Maka, ruang

               berekspresi  publik  pun  menjadi  lebih  beragam.  Berbeda  dengan  media  massa
               tradisional yang dikuasai oleh redaksi atau pemilik media, media digital dikuasai oleh

               siapa  saja.  Khalayak  dalam  ruang  digital  dapat  menjadi  produser,  di  samping
               konsumen.  Kebebasan  berekspresi  tak  bisa  dilepaskan  dari  kebebasan  mencari,

               menerima, dan berbagi informasi. Kebebasan berekspresi juga berkaitan langsung

               dengan kebebasan berpendapat yang menjadi prasyarat demokrasi.  “Setiap orang
               berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi; hak ini mencakup kebebasan

               untuk  berpendapat  tanpa  intervensi  dan  untuk  mencari,  menerima  dan  berbagi
               informasi dan ide melalui media apapun dan tanpa memandang batas negara”. (Pasal

               19, Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia, 1948).


                     Negara melindungi kebebasan berekspresi. Tetapi, bebas itu bukan tanpa batas.

               Kebebasan berekspresi di ruang digital memiliki batas-batas yang sama dengan hak-
               hak digital yaitu, tidak boleh melanggar hak dan melukai orang lain, juga tak boleh

               membahayakan kepentingan publik, negara, dan masyarakat. Berikut ini jenis-jenis

               informasi  yang  dilarang  karena  melanggar  hak  orang  lain,  membahayakan
               keselamatan, atau berpotensi menimbulkan kekacauan di tengah publik antara lain:

                   1.  Pornografi, khususnya pornografi anak (untuk menjaga hak anak)
                   2.  Penyebaran  ujaran  kebencian  (untuk  melindungi  hak  komunitas  yang

                       terpengaruh oleh hal tersebut)
                   3.  Hasutan  pada  publik  untuk  melakukan  pembunuhan,  mulai  dari  homicide

                       (pembunuhan  tunggal)  hingga  genosida  atau  pembunuhan  massal  (untuk

                       melindungi hak-hak orang lain)









                                                                                        DIGITAL CULTURE     46
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59