Page 19 - Menjadi Muballigh Yang Menarik
P. 19

bermula dari adanya wawasan sempit da’i, sehingga memandang bahwa
                 dialah  yang  paling  benar dan  terbaik. Kemudian  timbullah  eksklusifisme
                 dalam  masyarakat,  mereka  tidak  mau  bergaul  layaknya  anggota
                 masyarakat yang lain.
                        Pengetahuan  umumpun  memiliki  makna  penting,  karena
                 sebenarnya  dakwah  harus  dapat  memasuki  semua  bidang  kehidupan.
                 Artinya  bahwa  semua  profesi  haruslah  dibimbing  dengan  moralitas
                 agama,  sehingga  jangan  sampai  ada  satu  bidangpun  terlepas  dari
                 jangkauan dakwah. Karena bidang satu dan yang lain saling berkaitan.
                        Seorang  muballigh  di  samping  memiliki  pengetahuan  dan
                 wawasan  yang  cukup,  juga  perlu  menjaga  kesehatan  fisiknya.  Karena
                 dakwah memerlukan tenaga dan ketahanan tubuh yang prima. Sehingga
                 perlu  menjaga  pola  makan,  istirahat  serta  olah  raga  yang  cukup.  Tidak
                 lucu kalau seorang muballigh sakit-sakitan. Dakwah adalah medan jihad
                 yang memerlukan orang-orang yang kuat mental dan fisik.

               E.    Komitmen Terhadap Dakwah
                        Dalam  masyarakat  yang  serba  canggih  dan  modern,  tantangan
                 hidup  tidak  semakin  ringan.  Begitupun  tantangan  dakwah  juga  semakin
                 beragam dan berat. Oleh karena itu sikap komitmen terhadap dakwah ini
                 harus  dimiliki  oleh  insan-insan  muballigh.  Mengapa  demikian?  Karena
                 banyak juga terjadi seseorang yang memposisikan dirinya sebagai seorang
                 muballigh  hanya  untuk  batu  loncatan,  atau  hanya  demi  kepentingan
                 duniawi.
                        Ada  sebagaian  da’i  setelah  mencapai  ketenaran  kemudian
                 menjadikan  dirinya  untuk  memiliki  nilai  komersial  lebih  tinggi,  dengan
                 dalih profesionalitas. Di lain tempat ada juga seorang muballigh berusaha
                 meraih  jabatan  publik  dengan  memanfaat  nama  yang  sudah  banyak
                 dikenal, dengan harapan dukunganpun akan banyak.
                        Apakah seorang muballigh atau da’i tidak boleh memiliki jabatan
                 duniawi? Tentu saja boleh, di sini yang diperlukan adalah komitmen dia
                 terhadap  perjuangan  dakwah  Islamiyah.  Mengapa  demikian?  Karena
                 banyak  para  muballigh  yang  beralih  atau  merangkap  jabatan,  maka
                 kebanyakan di antara mereka kemudian disibukkan oleh jabatan barunya.


                              Menjadi Muballigh Yang Menarik ------    18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24