Page 60 - Buku Renstra 10 Oktober
P. 60
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan kawasan konservasi
dunia karena memiliki potensi keanekaragaman hayati baik flora maupun
fauna dan berbagai tipe vegetasi khas serta merupakan perwakilan tipe
Ekosistem Hutan Hujan Dataran rendah yang tersisa dan terluas di Pulau
Jawa. Gejala alamnya yang unik serta panorama yang asri dan alami di
berbagai tempat, secara keseluruhan merupakan kesatuan ragam alamiah
yang mempesona bagi kegiatan wisata alam. Di dalamnya terdapat satwa
spesific endemic langka yaitu badak bercula satu (Rhinoceros sundaicus).
Rancangan Akhir
Selain hal tersebut di atas Propinsi Banten memiliki Cagar Alam Rawa
Danau yang merupakan kawasan penyedia air baku dan satu-satunya
reservoar air di wilayah Propinsi Banten Bagian Barat.
Kawasan hutan produksi di Propinsi Banten terbagi kedalam
beberapa kelas perusahaan yaitu kelas perusahaan Jati 34.759,15 Ha, kelas
perusahaan Mahoni 14.844,44 Ha, dan kelas perusahaan Acacia mangium
22.179,19 Ha. Selain memiliki kawasan-kawasan hutan tersebut diatas,
Propinsi Banten memiliki juga kawasan konservasi khusus Baduy seluas
5.136,58 Ha berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 32
Tahun 2001 Tentang Perlindungan atas Hak Ulayat Masyarakat Baduy.
Pengelolaan hutan tidak mengikuti pembagian administratif
Pemerintahan, tetapi mengacu pada satu sistem pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS). Di Propinsi Banten terdapat beberapa Daerah Aliran
Sungai penting antara lain DAS Ciujung seluas 279.839 Ha, DAS Cidanau
seluas 22.620 Ha dan DAS Cibaliung seluas 63.669 Ha yang merupakan
DAS prioritas. Keutuhan dan kemantapan fungsi cathment area DAS
Ciujung sangat berpengaruh kepada daerah-daerah seperti daerah
Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kabupaten/Kota Tangerang
khususnya berkaitan dengan sering terjadinya banjir di wilayah DAS
Ciujung, selain itu DAS Ciujung berfungsi sebagai daerah tangkapan air
yang akan diarahkan untuk mensuplai air bagi Waduk Karian sedangkan
Renstra 2017-2022 |DLHK Propinsi Banten 49