Page 3 - Laporan
P. 3

Keimigrasian  yang  tertuang  dalam  Immigration  ordinance  chapter 115  yang  berlaku
              pula  untuk  PLRT  dari  Indonesia.  Hal  ini  merupakan  salah  satu  daya  tarik  pekerja

              bekerja  di  Hong  Kong  karena  peraturan  yang  jelas  cukup  melindungi  keberadaan
              mereka.

                     Oleh  karena  itu,  tidak  mengherankan  kalau  Hong  Kong  menjadi  salah  satu

              tempat  yang  banyak  dituju  untuk  bekerja  bagi  pekerja  khususnya  Tenaga  Kerja
              Wanita (nakerwan) yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur. Selain dari Jawa

              Timur  pekerja  yang  bekerja  sebagai  PLRT  atau  domestic  helpers  di  Hong  Kong

              berasal  Jawa  Tengah,  Jawa  Barat,  Lampung,  Yogyakarta  dan  jakarta  serta  hanya
              0,1% laki-laki yang bekerja sebagai tukang kebun, supir atau PLRT (merawat orang

              tua).  Pendidikan yang  mereka selesaikan pada umumnya lulusan SLTP dan SLTA
              atau  sederajat  dan  mereka  berusia  rata-rata  antara  21-35  tahun.    Peraturan

              Ketenagakerjaan tersebut secara umum mengatur tentang hak dan kewajiban pekerja
              seperti  gaji  minimum,  hak  cuti  dan  libur,  kontrak  kerja,  asuransi  dan  tata  cara

              pemutusan kontrak kerja.

                     Secara umum keberadaan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hong
              Kong  sangat  membantu  perlindungan  pekerja,  namun  demikian  masih  ditemukan

              beberapa  pelanggaran  baik  yang  dilakukan  oleh  pekerja  maupun  Pemberi  Kerja
              (majikan). Walaupun  demikian  Pemerintah  Hong  Kong  menyiapkan  pengadilan  dan

              sekaligus  bantuan  pengacara  untuk  membantu  menyelesaikan  perselisihan  yang
              terjadi antara tenaga kerja dan majikan.

                     Disamping  lembaga-lembaga  diatas,  Hong  Kong  sebagai  Negara  maju

              tentunya  mempunyai  Lembaga Swadaya  Masyarakat  (LSM) baik LSM  asing  (NGO)
              maupun  lokal  yang  sangat  aktif  juga  membantu  memfasilitasi  penyelesaian  kasus

              yang dialami oleh para pekerja yang bekerja di Hong Kong.

                     Terkait  dengan  hal  tersebut  maka  fungsi  Tenaga  Kerja  yang  fungsinya
              memberikan  pelayanan  dan  perlindungan  bagi  para  tenaga  kerja  Indonesia  yang

              bekerja  di  Hong  Kong,  khususnya  para  nakerwan  yang  bekerja  sebagai  penata
              laksana rumah tangga (PLRT) dalam melaksanakan fungsinya  dibantu oleh 2 (dua)

              orang staff yaitu Sdr. Agustaf Ilias, dan Sdri. Chusnul Eska Sari serta 2 (dua) petugas
              honorer Sdr. Khairuzami dan Ahmad Ghozali.








              Laptah/Naker/KJRI_HK/2018                                                                  3
   1   2   3   4   5   6   7   8