Page 3 - Laporan Hong Kong TA 2018
P. 3

Keimigrasian yang  tertuang dalam  Immigration ordinance chapter 115  yang  berlaku
              pula untuk  PLRT dari Indonesia.  Hal  ini merupakan  salah  satu daya  tarik  pekerja

              bekerja di Hong Kong karena  peraturan yang  jelas cukup  melindungi keberadaan
              mereka.

                     Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau Hong Kong menjadi salah satu

              tempat yang banyak dituju untuk bekerja bagi  pekerja  khususnya Tenaga Kerja
              Wanita (nakerwan) yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur. Selain dari Jawa

              Timur  pekerja  yang bekerja sebagai PLRT atau  domestic helpers  di Hong Kong
              berasal  Jawa Tengah, Jawa Barat,  Lampung,  Yogyakarta dan  jakarta serta  hanya

              0,1% laki-laki yang bekerja sebagai tukang kebun, supir atau PLRT (merawat orang
              tua).  Pendidikan yang mereka selesaikan pada umumnya lulusan SLTP dan SLTA

              atau sederajat dan  mereka berusia rata-rata  antara 21-35 tahun.    Peraturan

              Ketenagakerjaan tersebut secara umum mengatur tentang hak dan kewajiban pekerja
              seperti  gaji minimum, hak cuti dan  libur, kontrak  kerja, asuransi  dan tata cara

              pemutusan kontrak kerja.
                     Secara umum keberadaan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hong

              Kong sangat  membantu perlindungan  pekerja, namun  demikian  masih ditemukan

              beberapa  pelanggaran baik yang dilakukan oleh  pekerja  maupun Pemberi Kerja
              (majikan). Walaupun demikian Pemerintah Hong  Kong  menyiapkan pengadilan dan

              sekaligus bantuan pengacara untuk  membantu  menyelesaikan perselisihan  yang
              terjadi antara tenaga kerja dan majikan.

                     Disamping lembaga-lembaga diatas, Hong Kong  sebagai Negara maju

              tentunya mempunyai  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik LSM asing  (NGO)
              maupun lokal  yang sangat aktif juga membantu memfasilitasi penyelesaian kasus

              yang dialami oleh para pekerja yang bekerja di Hong Kong.
                     Terkait dengan hal  tersebut maka fungsi  Tenaga Kerja  yang  fungsinya

              memberikan pelayanan dan perlindungan  bagi para tenaga kerja  Indonesia  yang
              bekerja di  Hong Kong,  khususnya para  nakerwan yang bekerja sebagai  penata

              laksana rumah tangga (PLRT) dalam melaksanakan fungsinya dibantu oleh 2 (dua)

              orang staff yaitu Sdr. Agustaf Ilias, dan Sdri. Chusnul Eska Sari serta 2 (dua) petugas
              honorer Sdr. Khairuzami dan Ahmad Ghozali.








              Laptah/Naker/KJRI_HK/2018                                                                  3
   1   2   3   4   5   6   7   8