Page 28 - MATERI PEMBELAJARAN_Neat
P. 28
Matysiak et al., 2017). Penutupan folikel sel rambut menyebabkan peningkatan
sel keratin sehingga terjadi penumpukan sel karatin di bagian duktus keratinosit
(Oberemok & Shalita, 2002).
Selain itu juga kelenjar sebasea mengalami pembesaran dan peningkatan
produksi sebum dirangsang oleh peningkatan produksi hormon androgen (Tahir,
2010). Selanjutnya, hormon androgen akan merangsang kelenjar sebasea untuk
memproduksi sebum dan merangsang proliferasi keratinosit pada duktus
seboglandularis dan acro infundibulum (Kurokawa et al., 2009). Kemudian
dijelaskan bahwa penumpukan keratin dan sebum di duktus seboglandularis dan
acro infundibulum menyebabkan dilatasi folikel sehingga terbentuk
mikrokomedo. Mikrokomedo berkembang menjadi komedo terbuka dan tertutup.
Ketika terjadi dilatasi maka komedo menjadi lebih lebar, dan akan teroksidasi
oleh oksigen sehingga terbentuk black-head. Sebum dapat menghasilkan
trigliserida yang dapat dipecah oleh bakteri P.acnes menjadi asam lemak bebas,
sehingga terjadi peningkatan jumlah koloni bakteri P.acnes (Zouboulis, 2004).
Peningkatan jumlah koloni bakteri P.acnes menyebabkan inflamasi yang dapat
menimbulkan peradangan pada kulit (Movita, 2013). Gambar 2.2 menunjukkan
pathogenesis terjadinya jerawat.
Gambar 2.2. Mekanisme Terbentuknya jerawat (Emma Dorey, 2017)
Keterangan: Tahap-tahap mulai dari infeksi P.acnes pada kulit sampai peradangan.
c. Mekanisme Daya Antibakteri Tanaman Cendana terhadap
Propionibacterium acnes
Daya antibakteri adalah kemampuan suatu zat dalam menghambat
pertumbuhan bakteri. Daya antibakteri tanaman berkhasiat obat adalah
kemampuan suatu zat yang terkandung dalam tanaman yang dapat menghambat
Modul Elektronik Mikrobiologi 20