Page 117 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 117
Dengan demikian, nabi Muhammad saw. memasuki dunia bisnis dan perdagangan
dengan cara menjalankan modal orang lain (investor), baik dengan upah (fee based)
maupun dengan sistem bagi hasil (profit sharing) (Antonio 2007). Profesi ini kurang
lebih bertahan selama 25 tahun, angka ini sedikit lebih lama dari masa kerasulan
Muhammad saw. yang berlangsung selama kurang lebih 23 tahun (Antonio 2007).
Salah satu hadis beliau yang masyhur mengenai investasi dan perserikatan adalah
َ
ّ
َ
ُ
َ
ِهْيلَع الله ىلص الله ُلوُسر َلاق :لاق هْنَع ُ ه اللّ ي ِ ضر ةرْيرُه يبأ ْ نَع
َ
َ
َ
َ
َ
َ
ّ
َ َ
َ
،هَب ِ حاص امُهدحأ ْ نُخَي مل ام نْيَكْيرهشلا ُ ثِلاث انأ :ىلاعَت ُ ه اللّ َلاَق" :ملسو
ُ
ُ
ْ
َ
َ
َ
ِ
َ ِ
َ َ
ْ
ُ
مِكاحلا هحّحصو َدواد وبأ ُهاور "امهِنْيَب ْ نِم ُتْجرَخ َناَخ اذإَف
ُ
َ
َ َ
َ
َ
َ َ
ُ
َ ِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata: Rasulullah pernah bersabda Allah telah
berfirman: “Aku menemani dua orang yang bermitrausaha selama salah seorang
dari keduanya tidak mengkhianati yang lain. Bila salah seorang berkhianat, maka
Aku akan keluar dari kemitrausahaan mereka”.(HR. Abu Daud)
Berdasarkan paparan di atas, praktik investasi sudah ada sejak nabi Muhammad
saw., bahkan beliau secara langsung terjun dalam praktik binis dan investasi. Beliau
memberikan contoh bagaimana mengelola investasi hingga mengasilkan
keuntungan yang banyak. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman beliau yang lama
sebagai pedagang dan pengelola bisnis (muḍarib). Nabi Muhammad SAW
mempraktikkan bisnis dengansangat profesional, tekun, ulet dan jujur serta tidak
pernah ingkar janji kepada pemilik modalnya (investor). Kegiatan investasi juga
dipraktikkan di jaman amirul mukminin, Umar bin Khattab dimana ia pernah
berkata, “Siapa saja yang memiliki uang, hendaklah ia menginvestasikannya dan
siapa yang memiliki tanah hendaklah ia menanaminya (mengelolanya)” (Hidayat
2011). Oleh sebab itu, investasi dalam ajaran Islam tidak dilarang, bahkan
111