Page 118 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 118
dianjurkan supaya memberikan dampak dan manfaat yang luas dengan terciptanya
lapangan pekerjaan dan lapangan usaha baru.
8.4. Prinsip Syariah dalam Investasi
Prinsip adalah elemen pokok yang menjadi struktur atau kelengkapan sesuatu (UII
2013), berbeda dengan asas yaitu landasan atau dasar tempat berpijaknya sesuatu
dengan tegak (Langgulung 1992). Adapun prinsip syariah yang dimaksud dalam
tulisan ini adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan ekonomi dan bisnis
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Lembaga fatwa yang dimaksud di sini
adalah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Namun demikian perlu dijelaskan terlebih dahulu asas-asas fikih muamalah, karena
kegiatan investasi merupakan bagian dari bermuamalah māliyah, dan asas
merupakan pijakan berdirinya prinsip. Asas-asas fikih muamalah sebagaimana
dikemukakan Ahmad Azhar Basyir (Basyir 2000), adalah sebagai berikut:
a. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah (boleh) kecuali ada dalil
yang mengharamkannya (yang ditentukan lain oleh Al-Qur’an dan sunnah
Rasul) (Djazuli. A 2006); Konsideran Fatwa DSN-MUI)
b. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengandung unsur paksaan
(Praja 2004)
c. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari mudharat dalam hidup masyarakat (Sahroni 2016)
d. Muamalah dilakukan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-
unsur penganiayaan, unsur-unsur ḍarar (membahayakan), dan unsur-
unsurpengambilan kesempatan dalam kesempitan.
Selain itu, ada beberapa prinsip syariah khusus terkait investasi yang harus menjadi
pegangan bagi para investor dalam berinvestasi (Aziz 2010), yaitu:
112