Page 36 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 36

Ada pendapat yang mengatakan bahwa ekonomi etis merupakan paradigma baru
                  ekonomi islam (Dimyati: 2007). Sementara menurut Masyhudi Muqorobin (2000)

                  istilah tentang paradigma ilmu ekonomi Islam disebut sebagai paradigma baru atau
                  paradigma asal. Ia dapat dinyatakan baru karena memperbarui yang telah usang

                  dengan menyuntikkan semangat eksplorasi ilmiah yang baru berdasarkan formulasi

                  sintesis atas metodologi usul-fiqh dengan metodologi ilmu ekonomi konvensional.
                  Sebaliknya ia juga dapat dinyatakan sebagai paradigma asal mengingat kita kembali

                  pada  sistem  etik  ekonomi  Islam  yang  telah  dikembangkan  para  pendahulu  kita
                  beberapa  abad  yang  lampau,  sama  sekali  tanpa  mengurangi  makna  suntikan

                  semangat ilmiah yang baru dari metodologi ilmu ekonomi konvensional.


                  Tetapi  dalam  tulisan  ini  tidak  akan  membahas  lebih  lanjut  tentang  paradigma

                  tersebut. Pembahasan kali ini akan menekankan pada bagaimana cara memahami

                  sistem  ekonomi  islam.  Ada  dua  pertanyaan  mendasar  apabila  ingin  mendalami
                  sistem  ekonomi  islam.  Pertanyaan  pertama,  bagaimana  cara  menggali  sistem

                  ekonomi  islam? (how  to  explore).  Pertanyaan  kedua,  bangaimana  cara
                  menjalankan/menerapkan sistem ekonomi islam? (how to run).



                  1)  How to Explore?
                  Pertanyaan ini mengkaji lebih mendalam bagaimana cara menggali ilmu ekonomi

                  islam agar dapat menjadi sebuah sistem yang ideal secara ilmiah maupun agama.

                  Konsep     bagaimana    cara    menggali    ini   dibagi   menjadi    tiga basic
                  philosophy yaitu Burhani, Bayani dan Irfani.



                  Pertama, Burhani yaitu ilmu yang di dapatkan dari realitas atau empiris (melalui
                  penelitian dan observasi). Ilmu ekonomi islam (Islamic Economics) harus digali

                  dari penelitian dan observasi perilaku ekonomi manusia. Ilmu ekonomi islam tidak
                  bisa hanya berpedoman kepada Al-qur`an dan Hadist, tetapi juga harus dibuktikan

                  lewat pendekatan ilmiah dengan metodologi. Asmuni Syukir (2002) menjelaskan,

                  metodologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan
                  yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.

                  Untuk      menjadikan      ekonomi      islam    sebagai     sebuah      sistem,






                                                         30
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41