Page 75 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 75
ada pada bank guna melayani nasabah yang menghendaki perbankan yang
didasarkan pada prinsip syariah.
Potensi pasar yang besar bagi kegiatan perbankan islam, telah membuka cakrawala
baru bagi bank-bank yang berasal dari negara-negara nonmuslim untuk
membuka islamic devision dibank tersebut. Hal ini dilakukan, misalnya oleh
Citibank, Chase Mahattan Bank, ANZ Bank, dan Jardine Fleming. Mengingat bank
Islam sekalipun melakukan kegiatan nya berdasarkan syariah atau hukum Islam,
tetapi karena boleh pula melayani siapa saja termasuk yang nonmuslim, maka jasa-
jasa perbankan Islam telah dirintis oleh bank-bank tersebut diatas sebagai pilihan
pembiayaan. Bahkan di Eropa yang notabene sebagian besar masyayrakatnya
nonmuslim, bank Islam tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan perbankan Islam yang
sangat aktif di London, karena paling sedikit dua alasan. Alasan pertama, London
merupakan pusat keuangan dunia terkemuka dan alasan kedua, karena hubungan
sejarah yang sangat erat dari masa lalu antara negara-negara Teluk di Timur Tengah
(Gulf Countries) dengan Inggris.
Di London banyak sekali tinggal para syeh, orang-orang kaya Arab, dari Negara-
negara Teluk dan banyak diantara mereka yang berusaha dibidang keuangan.
Mereka juga memiliki lembanga-lembaga keuangan syariah di negaranya, yaitu di
Saudi Arabia, Kuwait, Emirat Arab, dan Qatar. Di Eropa perbankan Islam
memperoleh dasar untuk tumbuh yang baik, karena tingkat inflasi dan bunga bank
yang rendah. Bank-bank Islam memang lebih dapat berkembang di negara-negara
dengan tingkat inflasi dan bunga yang rendah dibandingkan dengan negara-negara
dengan tingkat inflasi dan bunga bank yang tinggi.
Sebagian besar negara-negara Islam telah endirikan bank-bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah, jauh lebih menguntungkan bersaing dengan ban-bank
konvensional yang ada. Masyarakat lebih percaya dan yakin untuk menanamkan
modalnya kepada bank-bank Islam. Prinsip bank dengan bunga mulai ditinggalkan
69