Page 228 - 5 Buku Siswa Kelas 5 SD Kurikulum 2013 PJOK Revisi 2019
P. 228

Tabel 10.2 Penggolongan Jenis Psikotropika
                    No.    Jenis Psikotropika          Sifat Kecanduan                 Contoh

                     1    Golongan I                  sangat kuat              ekstasi ampetamin
                     2    Golongan II                 kuat                     sabu-sabu dan
                                                                               sintetis

                     3    Golongan III                sedang                   amorbabital
                     4    Golongan IV                 ringan                   zepam

                                Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

                       Bagaimana  pengelompokan  psikotropika  dalam  ilmu  pengobatan?
                  Dalam ilmu pengobatan, psikotropika dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
                  depresan, stimulan, dan halusinogen.

                  1.  Depresan  merupakan  penekan  saraf  pusat/penenang/obat  tidur.
                       Obat  jenis  ini jika  diminum  memberikan  rasa  tenang,  mengantuk,
                       mengurangi rasa sakit, mengendurkan saraf, dan menyebabkan tidur.
                  2.  Stimulan  merupakan  perangsang  saraf  pusat/antitidur.  Obat  jenis
                       ini jika diminum mendatangkan rasa gembira, menghilangkan rasa

                       marah,  meningkatkan  denyut  jantung,  serta  meningkatkan  suhu
                       tubuh dan tekanan darah.
                  3.  Halusinogen menimbulkan halusinasi (khayalan) seperti mendengar
                       atau merasakan sesuatu tidak nyata. Pengaruh halusinogen antara
                       lain aktivitas meningkat, banyak bicara atau tertawa, mudah marah,
                       merasa senang, kehilangan kesadaran terhadap realitas, dan mual.












                             Mengenal Tugas Badan Narkotika Nasional (BNN)

                  Penyalahgunaan narkotika merusak generasi penerus bangsa. Ancaman
                  ini disadari pemerintah Indonesia. Pemerintah pun membentuk Badan
                  Narkotika  Nasional  (BNN)  berdasarkan  Keputusan  Presiden  Nomor  17
                  Tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional. Sebelumnya, BNN bernama
                  Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN) sesuai Keputusan Presiden

                  Nomor 116 Tahun 1999.
                  Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
                  BNN berwenang melakukan penyelidikan serta penyidikan tindak pidana
                  narkotika, BNN bertugas mencegah serta memberantas penyalahgunaan






                               Aktif Berolahraga - Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan     207


                                           Di Unduh dari : Bukupaket.com
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233