Page 288 - Microsoft Word - bb69-8248-e5c4-df26
P. 288

2.    Perkembangan Politik

                       a.  Sidang Istimewa MPR 1998

                         Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa
                       untuk  menentapkan  langkah  pemerintah  dalam  melaksanakan  reformasi
                       di  segala  bidang.  Dalam  Sidang  Istimewa  MPR   1998  terjadi  perombakan
                       besar-besaran  terhadap  sistem  hukum  dan  perundang-undangan.  Sidang  ini
                       menghasilkan 12 ketetapan MPR  yang diantaranya memperlihatkan adanya
                       upaya mengakomodasi tuntutan reformasi. Ketetapan-ketetapan itu antara lain
                       adalah sebagai berikut.

                       1)   Ketetapan MPR No.VIII Tahun 1998,  yang memungkinkan UUD 1945
                          diamandemen.
                       2)    Ketetapan  MPR  No.XII  Tahun  1998,  mengenai  pencabutan  Ketetapan
                          MPR  No.  IV  Tahun  1993  tentang  Pemberian  Tugas  dan  Wewenang
                          Khusus kepada Presiden/Mandataris MPR dalam rangka Menyukseskan
                          Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
                       3)   Ketetapan MPR No. XVIII Tahun 1998, mengenai Pencabutan Ketetapan
                          MPR No. II Tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
                          Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa).
                       4)   Ketetapan MPR No. XIII Tahun 1998, tentang Pembatasan Masa Jabatan
                          Presiden dan Wakil Presiden Maksimal Dua Periode.
                       5)   Ketetapan MPR No. XV Tahun 1988, tentang Penyelenggaraan Otonomi
                          Daerah,  Pengaturan  Pembangunan  dan  Pemanfaatan  Sumber  Daya
                          Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
                          dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                       6)   Ketetapan  MPR  No  XI  Tahun  1998,  tentang  Penyelenggaraan  Negara
                          yang Bersih dan Bebas dari KKN.

                       b. Otonomi Daerah
                         Otonomi  daerah  adalah  hak,  wewenang,  dan  kewajiban  daerah  otonom
                       untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
                       masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi
                       daerah pada masa reformasi dilaksanakan secara lebih demokratis dari masa
                       sebelumnya.  Pembagian  hasil  eksplorasi  dan  eksploitasi  sumber  daya  alam
                       antara  pemerintah  pusat  dan  daerah  juga  disesuaikan  dengan  kebutuhan
                       daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Penerapan
                       otonomi  daerah  tersebut  diiringi  dengan  perubahan  sistem  pemilu  berupa
                       penyelenggaraan pemilu langsung untuk mengangkat kepala dareah mulai dari
                       gubernur hingga bupati dan walikota. Dengan pelaksanaan otonomi daerah ini
                       diharapkan dapat meminimalkan ancaman disintegrasi bangsa.



                     274    Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi














                                         https://kherysuryawan.blogspot.com
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293