Page 289 - Microsoft Word - bb69-8248-e5c4-df26
P. 289

c.  Pencabutan Pembatasan Partai Politik

                           Kebebasan berpolitik pada masa reformasi dilakukan dengan pencabutan
                        pembatasan  partai  politik.  Dengan  adanya  kebebasan  untuk  mendirikan
                        partai politik, pada pertengahan bulan Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak
                        80  partai  politik  dibentuk.  Menjelang  Pemilihan  Umum  tahun  1999,  partai
                        politik yang terdaftar mencapai 141 partai. Setelah diverifikasi oleh Komisi
                        Pemilihan Umum sebanyak 48 partai saja yang berhak mengikuti Pemilihan
                        Umum.  Dalam  hal  kebebasan  berpolitik,  pemerintah  juga  telah  mencabut
                        larangan mengeluarkan pendapat, berserikat, dan mengadakan rapat umum.

                        d. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI

                           Pada  masa  reformasi  Dwi  Fungsi  ABRI  dihapuskan  secara  bertahap
                        sehingga  ABRI  berkonsentrasi  pada  fungsi  pertahanan  dan  keamanan.
                        Kedudukan  ABRI  dalam  MPR  jumlahnya  sudah  dikurangi  dari  75  orang
                        menjadi  38  orang.  ABRI  yang  semula  terdiri  atas  empat  angkatan  yang
                        termasuk  Polri,  mulai  tanggal  5  Mei  1999,  Polri  memisahkan  diri  menjadi
                        Kepolisian Negara Republik Indonesia. Istilah ABRI berubah menjadi Tentara
                        Nasional Indonesia (TNI).
                        e.  Penyelenggaraan Pemilu
                           Sejak  dimulainya  masa  reformasi  hingga  tahun  2015,  pemerintah  telah
                        melaksanakan empat kali pemilihan umam, yaitu pemilu tahun 1999, 2004,
                        2009, dan 2014. Berbeda dengan pemilu-pemilu pada masa Orde Baru yang
                        hanya diikuti oleh tiga partai politik, pemilu pada masa reformasi diikuti oleh
                        banyak  partai  politik.  Meskipun  diikuti  oleh  banyak  partai  politik,  pemilu
                        pada masa reformasi berlangsung aman dan tertib.
                           Pemilu  tahun  2004,  adalah  pemilu  pertama  yang  memungkinkan  rakyat
                        untuk  memilih  presiden  secara  langsung.  Cara  pelaksanaannya  benar-benar
                        berbeda dari pemilu sebelumnya. Pemilu tahun 2004 dilaksanakan minimal
                        dua tahap dan maksimal tiga tahap. Tahap pertama adalah pemilu legislatif
                        untuk memilih partai politik dan anggotanya yang dicalonkan menjadi anggota
                        DPR, DPRD, dan DPD. Tahap kedua adalah pemilu presiden putaran pertama.
                        Pada tahap ini, pasangan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh
                        rakyat.  Tahap  ketiga  adalah  pemilu  presiden  tahap  kedua.  Pemilu  presiden
                        putaran kedua  adalah tahap terakhir  yang  hanya dilaksanakan apabila pada
                        tahap kedua belum ada pasangan calon presiden yang mendapatkan 50% suara
                        pada  pemilihan  presiden  putaran  pertama.  Cara  pelaksanaan  pemilu  tahun
                        2004 masih digunakan pada pemilu tahun 2009 dan tahun 2014.






                                                                          Ilmu Pengetahuan Sosial         275














                                         https://kherysuryawan.blogspot.com
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294