Page 115 - 3-Bahasa Indonesia
P. 115
BIN-3.9/4.9/1/5.1
apresiasi sastra. Sebagai mata kuliah prasyarat kompetensi Anda di bidang ini menentukan
keikutsertaan dan keberhasilan Anda pada program-program pembelajaran sastra
selanjutnya. Selain itu, kompetensi menguasai pengertian sastra merupakan bagian bidang
ilmu yang harus Anda miliki karena merupakan bahan ajar di lapangan kerja.
Program pembelajaran ini merupakan bagian dari standar kompetensi; ”mampu
mendefinisikan konsep-konsep dasar sastra dan studi sastra. Pembelajaran ini mencakup:
pengertian sastra secara etimologi, secara historis, dan definisi sastra yang dikemukakan
para ahli, hakikat sastra, kaidah sastra, dan nilai atau kegunaan sastra.
II. Konsep-konsep Dasar Sastra
2.1 Definisi Sastra menurut Para Ahli
Banyak sudah definisi sastra yang telah dikemukakan oleh para ahli . Pada dasarnya,
definisi tersebut mempunyai dasar pengertian yang sama, meskipun diuraikan dengan kat
dan bahasa yang berbeda.Walaupun usaha mendefinisikan sastra sudah dilakukan oleh
banyak ahli , batasan yang tepat mengenai sastra itu belum dapat dirumuskan. Batasan-
batasan yang ada seringkali hanya didasarkan pads aspek-aspek tertentu sehingga masih
terdapat kemungkinan untuk disanggah atau dipertanyakan. Hal tersebut disebabkan
adanya celah-celah kelemahan atau terlalu longgarnya batasan-batasan yang ada.
Secara intuitif, memang kita mengetahui apa yang disebut sastra itu. Namun, deskripsi
dari pengertian yang ada pada pikiran kita itulah yang masih sulit dirumuskan dalam bentuk
kalimat yang tepat. Jika kita mencoba merumuskan definisi sastra berdasarkan intuisi
tersebut biasanya banyak gejala yang luput dari kalimat yang kita susun. Sebagai contoh,
merumuskan kata sastra saja masih banyak perbedaan persepsi. Sastra misalnya dalam
bahasa Sansekerta berasal dari kata sas yang berarti mengarahkan , memberi petunjuk atau
instruksi, sedang tra berarti alat atau sarana (Teeuw, 1984: 23). Padahal dalam pengertian
sekarang (bahasa Melayu), sastra banyak diartikan sebagai tulisan. Pengertian ini kemudian
ditambah dengan kata su yang berarti indah atau baik. Jadilah susastra yang bermakna tulisan
yang indah.
Pengertian sastra yang didasarkan pada makna kata di atas, tentu tidak dapat
menggambarkan definisi sastra secara keseluruhan. Hal tersebut misalnya dapat
dibandingkan dengan makna sastra yang terdapat dalam bahasa-bahasa Barat. Kerancuan
makna pun masih melingkupi makna sastra tersebut. Dalam bahasa Inggris misalnya dikenal
istilah literature, Perancis litterature, Jerman literatur, dan Belanda letterkunde. Secara
@ SMA N 1 Gondangwetan Kab. Pasuruan 3