Page 117 - 3-Bahasa Indonesia
P. 117
BIN-3.9/4.9/1/5.1
p
kebahasaan maupun as ek makna. Estetika bahasa biasanya , diungkapkan melalui aspek
puitik atau poetic function (surface structure) sedang estetika makna dapat terungkap melalui
aspek deep structure.
Mursal Esten menyatakan "sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta
artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui
bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia
(kemanusiaan)" (1978 : 9). Kemudian dikatakan pula bahwa sastra. adalah suatu bentuk dan
hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan
bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1988 : 8). Panuti Sudjiman mendefinisikan sastra sebagai
"karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan,
keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya" (1986 : 68). Selain itu, Ahmad Badrun
berpendapat bahwa "Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan
garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif" (1983 : 16). Menurut Engleton
(1988 : 4), sastra yang disebutnya "karya tulisan yang halus" (belle letters) adalah karya yang
mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan,
didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
Keempat definisi di atas berangkat dari dasar pengertian yang sama walaupun
diungkapkan dengan kalimat dan bahasa yang berbeda. Selain itu, antara satu definisi dengan
definisi yang lain saling melengkapi. Oleh sebab itu, apabila diminta kepada Anda tentang
pengertian sastra sebaiknya Anda memberikan rumusan Anda sendiri yang berdasarkan
pada pendapat para ahli di atas. Ada satu formula yang diberikan oleh Merrill ( 1983 ) untuk
membuat definisi, yaitu: tuliskan nama konsep, tulis kelas superordinat, sebutkan.
2.2 Hakikat Sastra
Pengertian sastra yang dikemukakan para ahli di atas, memberikan gambaran bagi kita
tentang hakikat sastra itu. Dikemukakan oleh M.Atar Semi (1988:18-19), bahwa ada tiga
hakikat sastra, yaitu: sastra menggunakan bahasa, 2) sastra terkait dengan berbagai cabang
ilmu dan 3) sastra didukung oleh cerita. Secara singkat, ketiga hakikat sastra tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut ini.
Sebagai suatu hasil karya seni kreatif sastra mempunyai kedudukan yang sama dengan
karya seni yang lain. Karya sastra bagi pengarang merupakan suatu jalan untuk
mengemukakan ide, pikiran, atau perasaannya. Pengungkapan semua hal di atas
menggunakan alat, sarana, atau media penyampai berupa bahasa, sebagaimana pelukis
@ SMA N 1 Gondangwetan Kab. Pasuruan 5