Page 121 - 3-Bahasa Indonesia
P. 121
BIN-3.9/4.9/1/5.1
kontroversial (perdebatan) yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi
diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media
yang bersangkutan.
Tajuk rencana mempunyai sifat:
1. Krusial (genting/gawat) dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan medianya
bisa harian (daily), atau mingguan (weekly), atau dua mingguan (biweekly) dan bulanan
(monthly).
2. Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas, baik itu aspek sosial, politik,
ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, atau olah raga bahkan entertainment,
tergantung jenis liputan medianya.
3. Anonim (tanpa identitas/tanpa mencantumkan nama penulis)
Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan
nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah
pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi, proses sebelum
penulisan tajuk rencana terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin
redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk
menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang
di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan.
Ada 2 jenis tajuk rencana berdasarkan golongan/sifat:
Tajuk rencana golongan pers menengah ke atas (middle-high media) atau pers yang
berkualitas memiliki ciri-cirinya:
a. Hati-hati (tidak menyebut nama orang yang sedang diberitakan)
b. Normatif (menurut aturan yang berlaku)
c. Cenderung konservatif (bersikap sesuai keadaan, mempunyai ciri khas tertentu, tradisi)
d. Pertimbangan aspek politis lebih besar dari aspek sosiologi.
Tajuk rencana dari golongan pers tengah ke bawah (middle-low media) berlaku sebaliknya.
Ciri-cirinya:
a. Lebih berani (langsung menyebut nama orang yang diberitakan)
b. Atraktif (mempunyai daya tarik untuk semua kalangan)
c. Progresif (bersifat memberi perubahan/ kemajuan)
d. Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis
Pengertian fakta adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya.
Ciri-ciri fakta:
1. Benar-benar terjadi;
2. Waktu, tempat, dan tanggal peristiwa jelas;
3. Diperkuat dengan angka-angka.
Jenis fakta
a. Fakta umum, adalah kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu sampai sekarang.
Atau informasi yang berisi fakta yang masih umum, belum teruraikan secara khusus tentang
nama tempat, objek peristiwa, pelaku, dan sebagainya.
Contoh:
1) Matahari terbit di sebelah Timur.
2) Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
3) Ayah baru pulang dari Prancis, paman dan kakak sedang menjemputnya.
4) Puluhan pedagang kaki lima dan warung pinggir jalan terkena razia.
b. Fakta khusus (spesifik), adalah kebenaran yang berlaku dalam suatu periode tertentu.
Atau Informasi yang berisi kejadian/peristiwa lalu dijelaskan secara terperinci dan detail.
Contoh:
1) Pak Yayan makan bakso.
2) Ayah baru pulang dari Prancis, paman dan kakak sedang menjemputnya di Bandara Juanda
Surabaya kemarin siang.
@ SMA N 1 Gondangwetan Kab. Pasuruan 9