Page 115 - Diktat Fisika SMA Kelas X
P. 115

n 1 . sin i = n 2 . sin r 1

                       n 1 . sin ½ ( m + ) = n 2 . sin ( ½ )


                                       n
               atau    sin ½ ( m + ) =   2  . Sin ( ½ )
                                        n 1
               dengan:        n 1 = indeks bias optic di sekitar prisma
                              n 2 = indeks bias prisma
                               m = sudut deviasi minimum

               Apabila sudut pembias prisma () nilainya kecil, maka berlaku:
                       Sin ½ ( m + ) = ½ ( m + )  dan  sin ½  = ½ 
                                                  n                  n
               Sehingga diperoleh:  ½ ( m + ) =   2  . ½  atau    2    
                                                   n 1           m   n 1
               Atau dapat dituliskan:
                                            n    
                                            2  1   
                                       m
                                             n 1  
               PROBLEM
                                                                          O
               1.  Indeks bias sebuah prisma 1,5 dan sudut pembiasnya 60 . Bila sinar datang pada prisma
                                   O
                   dengan sudut 30 , maka berapa sudut deviasinya?
                                                                          O
               2.  Indeks bias sebuah prisma 1,5 dan sudut pembiasnya 60 . Bada sudut datang berapa saat
                   terjadi deviasi minimum?
                                                                                          O
               3.  Sebuah prisma memiliki indeks bias 1,5 dan dengan sudut  pembias  15 . Berapa sudut
                   deviasi minimumnya?

               SOAL-SOAL LATIHAN
               Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
               1.  Di  depan  cermin  datar  terdapat  benda  sejauh  10  cm.  Kemudian  letak  benda  dirubah,
                   sehingga jarak antara benda dengan bayangan menjadi 5 cm. Berapa jauh benda tersebut
                   harus digeser?
                                                                                                    O
                                                                        O
               2.  Sinar datang pada cermin datar dengan sudut datang 15 . Apabila cermin diputar 15  dari
                   keadaan  semula  dan  sudut  datang  sekarang  menjadi  lebih  besar  dibandingkan  dari
                   keadaan semula, maka berapa sudut antara sinar datang dengan sinar pantulnya sekarang?
               3.  Di depan cermin cembung sejauh 12 cm terdapat benda berdiri tegak setinggi 4 cm. Jari-
                   jari kelengkungan cermin 8 cm. Berapa panjang bayangannya, apabila benda ditidurkan
                   merebah mendekati cermin?
               4.  Jari-jari  kelengkungan  cermin  cembung  24  cm.  Pada  sumbu  utamanya  terdapat  benda
                   maya  sejauh  6  cm.  Tentukan  a)  jarak  bayangannya,  b)  perbesarnnya,  dan  c)  sifat
                   bayangannya!
               5.  Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tepat berada di titik apinya. Bila jarak titik
                   api cermin 20 cm, maka dimanakah letak bendanya?
               6.  Jarak titik api sebuah cermin cekung 20 cm. Tepat pada titik tersebut terdapat benda tipis
                   dan kecil. Benda tersebut di geser ke kanan menjauhi cermin sejauh 20 cm dan kemudian
                   dari tempat semula (titik api) digeser 1 kali ke kiri sejauh 20 cm. Berapakah perbandingan
                   tinggi bayangannya antara saat benda di kanan dengan di kiri titik apinya?
               7.  Apabila  jarak  benda  sama  dengan  jarak  bayangan,  yaitu  sebesar  30  cm,  maka  a)  jenis
                   cermin apakah yang dipakai?, b) berapa jarak titik apinya?




              B u k u   F i s i k a   S M A   K e l a s   X                                   Page   106
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120