Page 5 - SEJARAH FISIKA-dikonversi-digabungkan_Neat
P. 5
b. Periode 2 (Sekitar 1550 – 1800)
1) Johannes Kepler (1571 - 1630) Kepler menyajikan tentang prinsip-prinsip yang terlibat
dalam mikroskop lensa konvergen / divergen dan teleskop. Dalam risalah yang sama, ia
menyarankan agar teleskop dapat dibangun menggunakan tujuan konvergen dan lensa mata
konvergen dan menggambarkan kombinasi lensa yang kemudian akan menjadi dikenal sebagai
lensa tele. Ia menemukan refleksi internal total, tetapi tidak dapat menemukan hubungan yang
memuaskan antara sudut datang dan sudut bias.
2) Van Roijen Willebord Snell (Belanda , 1580 - 1626) Van Roijen Willebrord Snell
(Belanda,1580-1626). Meskipun ia menemukan hukum refraksi, secara optik geometris modern,
pada tahun 1621, ia tidak mempublikasikan hal itu.
3) Rene Descartes (Perancis, 1596 - 1650) Para matematikawan dan filsuf Rene Descartes
(Perancis, 1596-1650) menerbitkan karya Snell pada tahun 1637 di Dioptrique La nya. Descartes
menentukan sudut refraksi dan menunjukkan hukum sinus dari refraksi optik yang Willebrord
Snell sebelumnya berasal.
4) Francesco Maria Gimaldi (Italia, 1618 - 1663) Francesco Maria Grimaldi (Italia, 1618-1663).
Dalam Physico-mathesis nya lumine de, coloribus et Iride, diterbitkan pada 1655, menggambarkan
pengamatan difraksi ketika ia melewati cahaya putih melalui lubang kecil. Grimaldi
menyimpulkan bahwa cahaya adalah cairan yang menunjukkan gelombang-seperti gerakan.
5) Robert Hooke (Inggris, 1635 - 1703) Robert Hooke (Inggris, 1635-1703) tertarik pada
eksperimen Grimaldi, dia mengulangi hal itu. Pada 1655, Hooke diterbitkan risalahnya,
Micrographia. Dalam buku itu, dijelaskan Hooke pengamatan dengan mikroskop senyawa yang
memiliki lensa objektif dan lensa konvergen mata konvergen. Dalam buku yang sama, ia
menggambarkan pengamatannya dari warna yang dihasilkan dalam serpihan dari mika,
gelembung sabun dan film minyak di atas air. Dia mengakui bahwa warna diproduksi di mika
serpih ini terkait dengan ketebalan mereka tetapi tidak mampu untuk membangun hubungan
yang pasti antara ketebalan dan warna. Hooke diajukan sebuah teori gelombang untuk propagasi
cahaya.
6) Isaac Newton (Inggris, 1642 - 1727) Newton 's Opticks diterbitkan pada 1704. Dalam buku
itu, Newton mengemukakan pandangannya bahwa cahaya adalah partikel tetapi bahwa partikel
dapat merangsang gelombang di aether. Kepatuhan-Nya kepada sifat partikel cahaya didasarkan
terutama pada anggapan bahwa perjalanan cahaya dalam garis lurus sedangkan gelombang bisa
menekuk ke daerah bayangan.