Page 156 - novelku part 2 1
P. 156

“Ganteng nggak?”

                 “Ya namanya cowok pasti ganteng lah ma. Kan nggak mungkin
          cowok cantik” terkadang berbicara dengan mamanya membuat Lia
          bisa naik darah

                 “Ya maksud mama kayak tipe nya Lia gitu?”

                 “Gak” Lia langsung pergi menuju ke kamarnya. Rasanya dia
          sudah malas berbicara lagi dengan mamanya. Berawal dari tetangga
          baru dan berakhir ke cowok. Lia paling malas kalau bersangkutan
          dengan cowok.
                 Kini Lia segera melanjutkan kegiatan membaca yang sempat
          tertanggu oleh tetanga barunya itu. Lia membuka buku dan
          membacanya hinga ia tertidur.

                                             ☺☺☺

                 Hal pertama yang paling dibenci Lia adalah ketika dia membaca
          dan orang lain mengganggunya. Yang kedua adalah pelajaran
          matematika. Duduk diam di kelas, memandang papan tulis yang penuh
          dengan angka. Penjelasan guru yang hanya membuat siapa saja
          mengantuk, dan itulah yang dirasakan Lia sekarang. Rasanya matanya
          sudah tidak kuat untuk membuka lagi. Lia menundukkan kepalanya
          dan bergabung dengan alam mimpi. Hingga tak sadar ada yang
          menyentuh bahunya.

                 “Hish” Lia segara menepis tangan yang memegang bahunya
          tadi
                 Tapi tangan itu tetap menempel pada bahu Lia dan
          mengguncang bahu Lia. Kini Lia sudah tak tahan lagi dan segera
          bangun dari tidur nyenyaknya. Lia terkejut saat melihat sosok guru
          matematikanya sudah berdiri tepat di sampingnya.

                 “Tidurnya nyenyak banget ya Lia?” Lia hanya tersenyum kecil
          dan menggaruk tengkuknya
                                              156
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161