Page 16 - 185040087_MELIANTI DELVIA_BIOLOGI B_BAHAN AJAR
P. 16
a. Auksin
Hormon ini ditemukan oleh Fritz Went, seorang ahli fisiologi Belanda pada tahun
1928. Hormon auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem, seperti pucuk
batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas, daun muda, bunga,
ataupun buah. Hormon auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indole Acetic Acid) yang
strukturnya mirip dengan struktur asam amino triptofan. IAA disintesis di meristem
apikal, daun-daun muda, dan biji. Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh
adanya cahaya.
Fungsi hormon auksin bagi tanaman, antara lain:
1) Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel;
2) Merangsang pembelahan sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan sekunder;
3) Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah;
4) Merangsang pembentukan akar lateral;
5) Untuk menghasilkan buah tanpa biji;
6) Menghambat pembentukan tunas lateral;
7) Menghambat pematangan buah dan penuaan daun;
8) Mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun.
Hormon auksin merangsang dominansi apikal, yaitu pertumbuhan kuncup apikal
yang sangat cepat sehingga menghambat pertumbuhan kuncup lateral yang ada di
bawahnya (Gambar 1.10). Tingkat dominansi kuncup apikal bervariasi pada berbagai
jenis tumbuhan.
Gambar 1.10 Auksin dan dominansi apikal
Sumber : Clegg dan Mackean, 2000 : 427