Page 133 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 133
keuntungan, sedangkan al-daman adalah tanggung jawab atas risiko, kerugian atau
kerusakan usaha.
Demikianlah, mengapa Islam melarang membiarkan aset menganggur (idle) dan
mendorong setiap kekayaan yang dimiliki dialokasikan sebagian untuk investasi di
sektor riil maupun sektor non-riil. Kedua sektor investasi tersebut diakui karena
keberadaannya diyakini sangat penting bagi roda perekonomian nasional. Sektor
riil diwakili oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), dan perusahaan-perusahaan yang belum atau tidak
melakukan go public. Sedangkan yang dimaksud sektor non-riil dalam hal ini bukan
berarti keberadaaan usaha dan aktifitasnya tidak ada, namun dilakukan di pasar
khusus yang dinamakan pasar modal syariah. Investasi dalam hal ini adalah ikut
menyertakan modal dengan cara membeli saham sebagai bukti kepemilikan
perusahaan.
Saham merupakan bagian dari investasi dalam Islam. Secara konsep, saham
merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan dengan
bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil
dari usaha perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil
usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musharakah atau shirkah.
Berdasarkan analogi tersebut, maka secara konsep saham merupakan efek yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham
yang diterbitkan oleh emiten dan perusahaan publik dapat disebut sebagai saham
syariah.
Secara umum, dalam mengidentifikasi kategori saham syariah, setidaknya harus
melalui 2 (dua) proses, yaitu proses penyaringan (screening) dan proses
pembersihan (cleansing) dengan ketentuan sebagai berikut:
127