Page 6 - MAJALAH REVISI 5
P. 6

3

       SEJARAH TAKSONOMI

            Taksonomi  diartikan  oleh  Tjitrosoedirdjo  &  Chikmawati  (2013)  sebagai  ilmu  tentang  teori
       klasifikasi, pencirian atau identifikasi, dan penamaan atau umumnya pengertian taksonomi yang biasa
       ditemukan  dalam  buku  biasanya  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  pengelompokkan  makhluk
       hidup. Jika dilihat dari pengerian di atas klasifikasi merupakan bagian atau langkah dari taksonomi yang
       menjadi pembahasan utama pada Bab Klasifikasi Makhluk Hidup. Oleh karena itu sebelum masuk
       kepada materi klasifikasi dengan pembahasan pengertian klasifikasi, dasar, tujuan dan manfaat, sistem
       klasifikasi dari dua kingdom hingga lima kingdom, identifikasi (kunci determinasi dan kladogram), serta
       penamaan (nomenclature) ada baiknya Kita membahas tentang taksonomi terlebih dahulu. Berikut ini ada
       beberapa ahli taksonomi yang akan Kita bahas.
                                                       Carlous  Linnaeus  (1707  –  1778)  merupakan
                                                 ilmuan  Swedia  yang  meletakkan  dasar  tatanama
                                                 biologi.  Ia  dikenal  sebagai  “Bapak  Taksonomi
                                                 Modern”.  Carlous  melakukan  klasifikasi  yang
                                                 akhirnya menciptakan sistem klasifikasi berdasarkan
                                                 perawakan  kemudian  digantikan  oleh  sistem
                                                 klasifikasi  buatan.  Ia  mengklasifikasikan  tumbuhan
                                                 dan  memusatkan  perhatiannya  terhadap  organ
                                                 perkembangbiakan pada tumbuhan, yakni benang sari.
                                                 Ada  24  kelas  tumbuhan  yang  diklasifikasi  oleh
                                                 Linnaeus  melalui  pengamatannya  terhadap  organ
                                                 perkembangbiakkan.  Linnaeus  mengklasifikasikan
                                                 tumbuhan  hanya  berdasarkan  pada  jumlah,  posisi,
                                                 pengaturan,  dan  panjang  benang  sari.  Kelas  yang
                                                   berjumlah  24  tadi  dibagi-bagi  menjadi  beberapa
                Gambar 1.. Carlous Linnaeus      bangsa atau ordo yang pembagiannya didasarkan pada
                 (Sumber: IncWell, 2007)         sifat-sifat putik bunganya. Linnaeus dianggap meng-
       abaikan ciri lain seperti morfologi dan organ vegetatif lainnya,
       sehingga  klasifikasi  dari  Linnaeus  dianggap  kaku  dan  tidak
       alamiah, tetapi berkat sistem yang dibuat oleh beliau kegiatan
       identifikasi  atau  determinasi  makhluk  hidup  menjadi  lebih
       mudah.  Selain  Linnaeus  selanjutnya  seorang  ahli  tumbuhan
       berkebangsaaan Swiss bernama Augustin Pyramus de Candolle
       (1778 – 1841). Ia menciptakan teori tentang klasifikasi. Augustin
       juga  menciptakan  istilah  taksonomi  yang  berasal  dari  bahasa
       Yunani, yaitu taxis yang artinya unit atau kelompok dan nomos
       yang artinya hukum atau aturan.
            Taksonomi  merupakan  ilmu  yang  memberikan  banyak
       manfaat   dalam    perkembangan    pengetahuan    tentang
       pengklasifikasian makhluk hidup. Bayangkan jika tidak ada ilmu
       pengetahuan yang membahas tentang ini tentunya sangat sulit
       bagi Kita untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang ada,
       nama  makhluk  hidup,  manfaat  serta  bahaya  apa  yang  dapat   Gambar 2. Augustin Pyrame de
       diberikan oleh makhluk hidup tertentu. Ilmu ini sangat berguna         Candolle
       terbukti Kita dapat mengetahui kenaekaragaman hati di Indone-    (Sumber: Bickle, 2018)
       sia. Dilansir dari situs Portal Informasi Indonesia (2018) Indonesia sendiri memiliki keanekaragaman
       flora dengan rincian1.500 jenis alga, 80.000 jenis berspora berupa jamur, 595 lumut kerak, 2.197 jenis
       paku-pakuan, 40.000 jeniis tumbuhan berbiji (15,5% dari total flora di dunia) sedangkan fauna yang ada,
       yakni jumlah kupu-kupu sebanyak 1.900 (10% dari jenis di dunia) dan 8.157 jenis fauna vertebrata.
            Gimana  sampe  sini  udah  paham  belum  tentang  taksonomi?  Jika  belum  coba  ulangi  membaca
       sejarah  di  atas  agar  Kalian  memahami  pada  saat  Kita  membahas  materi  klasifikasi  makhluk  hidup.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11