Page 152 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 152
(1) hindari tumbuhnya lumut di dasar tambak terutama pada saat
persiapan air. Kupri sulfat 2 mg/L dapat diaplikasikan untuk
membasmi tanaman air termasuk lumut pada saat persiapan air.
Tumbuhnya lumut akan menyebabkan penurunan survival rate
(sr).
(2) pasang peralatan biosecurity seperti bird scaring device untuk
mencegah burung masuk ke tambak maupun crab protection device
untuk mencegah masuknya kepiting ke dalam tambak. Burung
merupakan vector yang potensial dalam menyebarkan penyakit,
sementara kepiting merupakan carrier penyakit pada udang. selain
itu, gunakan saringan/strimin (300-1000 mikron) pada saat masuk
air untuk mencegah ikan dan udang masuk ke dalam tambak.
(3) Lakukan sterilisasi air dari carrier (udang liar, kepiting) dan
predator (ikan) saat persiapan air dengan menggunakan bahan dan
dosis yang tepat.
(4) Tumbuhkan pakan alami (kopepoda) pada saat persiapan air untuk
menjamin ketersediaan pakan mengingat benur belum sepenuhnya
memanfaatkan pelet sebagai pakan.
(5) Kontrol feeding rate untuk menghindari sisa pakan yang berlebih
dengan melakukan pengecekan pakan di anco setiap waktu
pemberian pakan. idealnya setiap tambak memiliki 3 jembatan anco
pada tiga sisi yang berbeda untuk monitoring pakan dan kesehatan
udang.
(6) Lakukan penyiponan secara rutin setelah memasuki bulan kedua
untuk menjamin kebersihan feeding area, menurunkan kebutuhan
oksigen (oxygen demand), serta menurunkan bahan organik dan
ammonia.
(7) menjamin kebutuhan oksigen terlarut di tambak tercukupi bagi
udang dengan menyediakan kincir (paddlewheel) yang cukup
maupun setting kincir yang benar. satu unit kincir 1 hP dapat
menopang 400-500 kg biomasa udang.
(8) aplikasikan probiotik secara rutin dengan jenis yang sesuai target
dan jumlah yang mencukupi untuk menguraikan ammonia, limbah
organik, maupun h s.**
2
138 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG