Page 153 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 153

PENTINGNYA PENGELOLAAN LIMBAH TAMBAK




          Pengelolaan  limbah tambak penting untuk  diperhatikan oleh pelaku
          budidaya dalam upaya mencegah penyakit yang menyerang udang dan
          ikan.

          membuang  sembarangan  limbah  air tambak  usai  panen  membuat
          sumber  air  di  lingkungan tambak  tercemar. Total  sedimen  di  tambak
          udang vaname mencapai 20 ton bobot kering per ton produksi udang.
          sedimen dari air buangan limbah tersebut menghasilkan nitrogen 325
          kg, 253 kg fosfor dan 2.042 kg sedimen karbon organik.
          Tercemarnya air tambak jadi faktor utama menjamurnya berbagai macam
          penyakit  seperti  Acute hepatopancreatic  necrotic  disease (ahPND)  /
          Early mortality (ems),  White spot syndrome virus  syndrome  (WssV),
          Enterocytozoon hepatopenaei  (ehP), kotoran putih atau  White Feaces
          Disease (WFD) yang marak menyerang udang vaname.
          Pengelolaan  limbah  tambak  yang  ideal yakni  pembudidaya harus
          memiliki lokasi pembuangan yang jaraknya jauh dari kolam dan sumber
          air. hasil limbah tambak udang tidak boleh dibuang langsung ke badan
          air / perairan sebelum dilakukan pengolahan.
          untuk mengurangi dampak limbah tambak, saat ini telah dikembangkan
          penerapan teknologi iPaL (instalasi Pengelolaan air Limbah) tambak.
          upaya yang dilakukan dalam  penerapan  iPaL  dengan melakukan
          pembangunan tandon air limbah yang terdiri dari kolam pengendapan,
          oksigenasi, biokonversi dan penampungan.
          Pengelolaan  limbah  tambak  udang superintensif  terdiri  dari  empat
          bagian.  membuat  kolam pengendapan tempat membuang air  limbah
          pertama kali agar partikel padat dapat mengendap dan kadar Tss (total
          suspended solid) yang sangat tinggi dan bau busuk dari h s turun dan
                                                                 2
          sisa endapan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik.



          BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG                     139
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158