Page 157 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 157

Padat tebar yang tinggi disertai dengan pemberian pakan yang tinggi,
          dengan rendahnya tingkat  pergantian  air, dan rendahnya manajemen
          dasar kolam, kondisi plankton diawal budidaya tidak stabil, penumpukan
          bahan organik diawal budidaya tinggi, menjadi beberapa faktor pemicu
          merebaknya  serangan  imNV.  hal  ini diperparah dengan  rasio bakteri
          oportunis (vibrio) diawal budidaya tinggi.
          Kompetisi sumber nutrisi plankton dan bakteri serta rendahnya populasi
          bakteri nitrifikasi di perairan. pH yang rendah diawal budidaya pH pagi
          < 7,8. Konsentrasi oksigen terlarut rendah < 4ppm (malam) dibawah <
          DOC 40.


          Gejala penyakit IMNV pada udang
          Berjangkitnya penyakit  imNV dapat  ditengarai dengan munculnya
          beberapa  tanda  pada  udang  budidaya.  Pengamatan  fisik  pada  udang
          dapat menjadi salah satu cara untuk mengetahui keberadaan penyakit
          ini.
          menurut  Dimas, gejalanya antara lain  udang yang  tampak  pucat,
          mengalami  kram pada jaringan otot.  selain itu, dibagian ruas bawah
          sampai ekor berwarna merah serta muncul kematian pada udang DOC
          40-60. selanjutnya, tingkat kematian udang meningkat diiringi dengan
          nafsu makan menurun.
          selanjutnya,  Rudy Kusharyanto, Ketua Harian FKPA (Forum
          Komunikasi  Praktisi  Akuakultur)  Lampung,    berpendapat,  gejala
          utama  udang yang terserang  imNV biasanya terjadinya nekrosis  atau
          kerusakan jaringan otot pada tubuh udang dengan ciri warna putih pada
          otot yang terserang.
          hal senada juga diungkapkan oleh  Rina Hesti Utami,  Penyuluh
          Perikanan, Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat. menurutnya,
          secara fisik, udang mulai memucat menjadi indikasi awal infeksi IMNV.
          Berikutnya,  tampak  gumpalan  putih  pada  bagian  perut,  kemudian
          memerah di bagian ruas bawah sampai ekor. hal ini juga diutarakan oleh
          Arief Taslihan, Perekayasa Madya Balai Besar Perikanan Budidaya
          Air  Payau  (BBPBAP)  jepara.  selain  itu,  ia juga  mengungkapkan,
          terjadinya perubahan tingkah laku udang, antara lain, tidak mau makan
          dan terjadinya pembusukan otot mulai  dari ujung  ekor  (berwarna
          keputihan, kemudian memerah).



          BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG                     143
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162