Page 13 - sejarah prambanan
P. 13
bertuliskan Waruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat
lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir
permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas
(5 di antaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).
2.4 Relief Candi Prambanan.
A. Relief Ramayana dan Krishnayana.
Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana dan
Krishnayana. Relief berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan
sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief ini dibaca dari kanan
ke kiri dengan gerakan searah jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai dengan ritual
pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci searah jarum jam oleh peziarah.
Kisah Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma
temple. Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif Krishnayana yang
menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara Wishnu.
B. Relief Lokapala, Brahmana, dan Dewata.
Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh candi di sepanjang galeri
dihiasi arca-arca dan relief yang menggambarkan para dewata dan resi brahmana. Arca
dewa-dewa lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat ditemukan di
candi Siwa. Sementara arca para brahmana penyusun kitab Weda terdapat di candi
Brahma. Di candi Wishnu terdapat arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau
bidadari kahyangan.
C. Relief Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru.
Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk) yang
menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan pohon hayat
kalpataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat
memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh
pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib bertubuh burung berkepala manusia), atau
pasangan hewan lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan lain-
lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di Prambanan,
karena itulah disebut “Panil Prambanan”.
10