Page 11 - sejarah prambanan
P. 11

C.  Candi Wahana.

                              Tepat  di  depan  candi  Trimurti  terdapat  tiga  candi  yang  lebih  kecil  daripada
                       candi Brahma dan Wishnu yang dipersembahkan kepada kendaraan atau wahana dewa-

                       dewa  ini;  sang  lembu  Nandi  wahana  Siwa,  sang  Angsa  wahana  Brahma,  dan  sang
                       Garuda  wahana  Wisnu.  Candi-candi  wahana  ini  terletak  tepat  di  depan  dewa

                       penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat candi Nandi, di dalamnya terdapat arca
                       lembu Nandi.

                              Pada dinding di belakang arca Nandi ini di kiri dan kanannya mengapit arca

                       Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari. Chandra digambarkan berdiri di atas
                       kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7 kuda.

                       Tepat di depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi ini kosong dan tidak ada

                       arca  Angsa  di  dalamnya.  Mungkin  dulu  pernah  bersemayam  arca  Angsa  sebagai
                       kendaraan  Brahma  di  dalamnya.  Di  depan  candi  Wishnu  terdapat  candi  yang

                       dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam candi
                       ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di dalam candi

                       ini. Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai lambang
                       negara Garuda Pancasila.

                   D.  Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok.

                              Di  antara  baris  keenam  candi-candi  utama  ini  terdapat  Candi  Apit.  Ukuran
                       Candi Apit hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter dengan

                       tapak denah 6 x 6 meter. Di samping 8 candi utama ini terdapat candi kecil berupa kuil
                       kecil yang mungkin fungsinya menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu Bali tempat

                       meletakan  canang  atau  sesaji,  sekaligus  sebagai  aling-aling  di  depan  pintu  masuk.
                       Candi-candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada empat penjuru mata angin di muka pintu

                       masuk, dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya. Candi Kelir dan Candi Patok berbentuk

                       miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar 2 meter.
                   E.  Candi Perwara.

                              Dua  dinding  berdenah  bujur  sangkar  yang  mengurung  dua  halaman  dalam,

                       tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding kedua berukuran
                       panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua dinding ini adalah halaman kedua atau

                       zona kedua. Zona kedua terdiri atas 224 candi perwara yang disusun dalam empat baris
                       konsentris. Candi-candi ini dibangun di atas empat undakan teras-teras yang makin ke

                       tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-candi ini berukuran lebih kecil daripada
                       candi utama. Candi-candi ini disebut “Candi Perwara” yaitu candi pengawal atau candi


                                                                                                         8
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15