Page 8 - Seni Budaya-Tari Kreasi Nusantara
P. 8
Sebuah penataan lampu dapat dikatakan berhasil jika dapat memberikan
kontribusi terhadap objek-objek yang ada di dalam pentas, sehingga semua
yang ada di pentas nampak hidup dan mendukung sajian tari. Dalam
penataan suara, dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan
komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya. Artinya, penonton bisa
mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apa pun sehingga terasa
nyaman.
Konsep Karya Tari Kreasi
Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan
tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah
kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari
pengamatan itu kita sudah bisa menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari
masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani.
Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan
sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya
diolah dengan ‘digayakan’ untuk menjadi sebuah tari. Dari pengamatan
terhadap tari ini, kita dapat memahami bahwa tari tercipta karena berbagai
asal stimulus (penglihatan, pendengaran, perasaan) yang tercurahkan dalam
bentuk tari dengan konsep:
1. peniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang;
2. perwujudan tokoh cerita; dan
3. mengacu lagu atau guru lagu.
Apakah ada stimulus atau sumber lain dari seni tari? Tentunya ya, ada. Seni
adalah produk budaya yang membiaskan realita sehingga menjadi karya yang
unik dan tidak hanya menjadi angin lalu saja. Suatu pemandangan indah tidak
dapat disebut karya seni karena tidak ada seseorang yang membiaskannya
menjadi produk seni.