Page 96 - BUKU ELEKTRONIK KIMIA KELAS XI PJBL
P. 96
1) Titrasi asam kuat dengan basa kuat
Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam dengan cara titrasi, langkah
pertama yang dilakukan adalah mengambil sejumlah volume tertentu larutan asam (misalnya
25 ml dengan piper volume 25 mL) dan ditempatkan pada suatu labu Erlenmeyer. Kemudian,
secara perlahan-lahan ditambahkan suatu larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya
dengan suatu buret.
Penambahan basa terus dilakukan hingga semua asam bereaksi dengan basa.
Volume basa yang disambahkan untuk mencapai titik ekuivalen diperoleh dari pembacaan
buret. Ketika volume asam diketahui, kunsentrasi basa dan volume basa yang ditambahkan
juga diketahui maka konsentrasi asam dapat dihitung.
Contoh:
HCl (aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Perubahan pH yang terjadi selama titrasi HCI dengan NaOH berlangsung dapat
dihitung. Perhitungan titrasi 25 mL HCI 0.1 M dengan NaOH 0,1 M adalah sebagai berikut.
Sebelum HCI dititrasi
+
-1
-1
-1
[H ] = [HCI] = 0.1 mol L = 1 × 10 mol L
-1
+
pH = −log [H ] = −log 1× 10 = 1
-1
nHCl mula-mula = VM mol = (0,025 L) (0.1 mol L ) = 0,0025 mol.
Setelah penambahan 10 mL NaOH 0,1 M
-1
nNaOH = VM mol = (0,01 L)(0.1 mol L ) = 0,001 mol.
HCl (aq) + NaOH( ) → NaCl(aq) + H2O(l)
Mula-mula : 0,0025 mol 0,001 mol 0 mol 0 mol
Bereaksi : -0,0010 mol -0,001 mol + 0,001 mol + 0,001 mol
Setelah reaksi : 0,0015 mol 0 mol 0,001 mol 0,001 mol
Volume larutan = (25 + 10) ml = 35 ml = 0,035 L
Dalam 0,035 L larutan, terdapat sisa HCI 0.0015 mol
-2
-1
+
[H ] = [HCI] = 0,0015 = 4,29 × 10 mol L
0,035
+
-2
pH = −log [H ] = −log 4,29 × 10 = 1,37
91
7