Page 155 - Book Kelas IX Seni Budaya BS.indb
P. 155

Tetapi, bagi sebagian orang lain, mungkin bisa juga
                   menuliskan apa yang dirasakan, dan itu akan mempengaruhi
                   hasil pengamatannya. Untuk mempersiapkan latar cerita, maka
                   tuliskan dan deskripsikan sebanyak mungkin hasil pengamatan
                   dan eksplorasi dari beberapa tempat. Jangan hanya menuliskan
                   suasana dan tempat itu dalam satu kata, karena akan memunculkan
                   tafsir yang berbeda.

                 d. Menentukan Tokoh-Tokoh

                     1)  Tentukan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut dan beri
                         nama tokoh-tokoh tersebut. Jangan beri nama tokoh-tokoh
                         yang ada dalam ceritamu dengan nama sesuai cirri fi sik tokoh
                         (misalnya; si pincang, si bisu, si bodoh, atau si buta).

                     2)  Deskripsikan tokoh-tokoh tersebut sesuai dengan ciri-ciri  fi sik,
                         kedudukan dalam masyarakat dan bagaimana cirri psikologisnya
                         (misalnya; Rahma, seorang pelajar kelas 9, anak tukang sampah,
                         periang, pandai, suka meneliti, kakinya mengalami cacat sejak
                         bayi, dan lain-lain).

                     3)  Tokoh-tokoh dalam cerita tidak harus manusia, tetapi bisa juga
                         hewan atau tumbuhan.

                     4)  Tokoh-tokoh yang bukan manusia, tetapi berperilaku seperti
                         manusia sangat dibolehkan dalam cerita.
                 2.  Latihan Menulis Cerita

                                             TOKOH CERITA

                       Peran adalah makhluk hidup yang memiliki hidup dan
                   kehidupan dalam dunia lakon hasil dari imajinasi seorang penulis.
                   Peran itu harus hidup, dalam artian memiliki dimensi kehidupan
                   atau memiliki karakter. Karakter itu bisa jahat, baik, bodoh, jenius,
                   kaya, miskin, dan lain-lain. Tugas seorang penulis lakon adalah
                   mendeskripsi secara ringkas peran-peran tersebut. Karena peran
                   itu hidup, maka perlu dijelaskan identitas dari peran tersebut,
                   misalnya nama, umur, jenis kelamin, bentuk fi siknya, jabatannya,
                   dan sisi kejiwaanya. Hal ini penting sebagai gambaran awal bagi
                   seorang calon pemeran ketika hendak memainkan peran tersebut.

                       Untuk mencari gambaran peran yang hendak ditulis, seorang
                   penulis lakon bisa melakukan observasi, baik dari kehidupan
                   keseharian atau yang ada di lingkungan sekitarnya, maupun dari
                   kenangan yang pernah dialaminya.




                                                                      Seni Budaya       145
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160