Page 289 - Book Kelas IX Seni Budaya BS.indb
P. 289

Tujuan adanya tata cahaya adalah:
                   a.  Menerangi dan menyinari pentas dan pemeran.

                   b.  Menerangi, yaitu cara menggunakan lampu sekadar untuk
                       memberi terang dan melenyapkan gelap. Jadi, semua pentas
                       dan barang-barang yang ada, baik yang penting maupun
                       yang tidak penting semua diterangi. Menyinari, yaitu cara
                       menggunakan lampu untuk membuat bagian-bagian pentas
                       sesuai dengan keadaan dramatik lakon. Jadi, dengan menyinari
                       daerah-daerah tertentu maka ada sesuatu atau suasana yang
                       lebih yang hendak ditonjolkan agar tercapai efek dramatik.

                   c.  Mengingatkan efek cahaya alamiah. Maksudnya, menentukan
                       keadaan jam, musim, cuaca, dan keadaan dengan menggunakan
                       tata cahaya.
                   d.  Melukiskan dekor atau scenery dalam menambah nilai warna
                       sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan menonjolkan
                       fungsi dekorasi.
                   e.  Membantu permainan lakon dengan cara membantu
                       menciptakan suasana kejiwaan.


                 E.  Merancang Tata Bunyi

                 1.  Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.
                 2.  Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan tersebut.
                 3.  Identifi kasikan ada berapa macam jenis bunyi dan kebutuhan bunyi
                     serta suasana yang ada dalam naskah lakon tersebut.

                 4.  Buatlah daftar kebutuhan bunyi yang ada dalam naskah lakon
                     tersebut, termasuk bunyi suasana dan bunyi efek.

                 5.  Daftar kebutuhan bunyi harus mengacu pada prinsip-prinsip
                     terciptanya suasana dan membangun imajinasi penonton dalam
                     pementasan .



















                                                                      Seni Budaya       279
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294