Page 253 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 253
membangun kebiasaan utnuk berelasi secara intim dengan Tuhan. Dengan cara itulah
remaja dapat menemukan rencana Allah dalam hidupnya.
Kegiatan 5: Membuat Komitmen
Guru meminta siswa untuk membuat komitmen pribadi. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk bersikap tenang, merenungkan dirinya yang berada di tengah
dunia atau lingkungan yang terus-menerus berubah. Selanjutnya guru meminta siswa
untuk dapat berdoa secara pribadi, kemudian menuliskan komitmennya. Sekali
lagi guru meminta siswa membaca ulang komitmennya, dan meminta mereka agar
berusaha setia pada komitmen yang telah dibuatnya.
F. Penjelasan Bahan Alkitab
1. 1 Tesalonika 5: 21 ”Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik”
Surat Tesalonika adalah surat yang ditulis oleh Rasul Paulus dan ditujukan
kepada jemaat di Tesalonika. Terhadap mereka Rasul Paulus menasehatkan untuk
menguji segala sesuatu dan memegang yang baik. Hal ini dicantumkan Rasul Paulus
dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika karena sebagai jemaat yang baru dan
sedang bertumbuh dalam iman kepada Kristus ada kemungkinan mereka terjerumus
ke dalam berbagai hal negatif. Apalagi jika diingat pada zaman injil mulai disebarkan
oleh rasul-rasul Kristus tantangan dan pergolakan sangat rentan dan mudah terjadi.
Banyak ajaran dan guru-guru palsu sangat menonjol. Hal inilah yang membuat Rasul
Paulus meminta Jemaat di Tesalonika untuk berhati-hati dan menguji terlebih dahulu
segala sesuatu sehingga dapat memilih mana yang baik untuk dilakukan dan mana
yang tidak.
2. Matius 5: 13-14
Kalimat ”kamu adalah garam dunia dan terang dunia” pertama-tama bukanlah
sebuah kalimat perintah agar berfungsi menjadi garam dan terang. Tetapi pertama-
tama kalimat ini adalah kalimat penegasan bahwa setiap orang adalah garam dan
terang dunia. Ini berarti bahwa di dalam diri seorang anak Tuhan berdiam sebuah
potensi yang jikalau ”digerakkan” dapat memberi rasa dan dapat ”menerangi” orang
di sekitar. Garam dan terang dunia adalah identitas yang diberikan sendiri oleh Tuhan
Yesus. Oleh karena itu maka selanjutnya garam dan terang dunia menjadi sebuah
perintah yang harus diwujudnyatakan dalam kehidupan setiap orang percaya.
Keberadaan seseorang dikatakan telah berhasil menjadi garam apabila ia berhasil
memberi rasa yang bermakna. Kehadirannya membawa pengaruh yang positif
dan membangun bagi dirinya sendiri dan sesamanya. Orang-orang di sekitarnya
merasakan kasih Tuhan yang terpancar dari dirinya lewat sikapnya, tutur katanya,
teladan hidupnya yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Menjadi terang artinya, setiap
orang harus mampu menunjukkan sesuatu yang berbeda bagi sesama. Karena seperti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
245