Page 72 - kebudayaan
P. 72
pada masalah cinta tanah air Orang Kayo Hitam dalam cerita rakyat
Jambi. Hal ini karena menggali karakter tokoh yang mencintai tanah
airnya penting untuk menumbuhkan rasa kebangsaan yang kuat
bagi pembacanya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah
deskriptif analisis. Menurut Ratna (2004), penelitian deskriptif analitis
dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta, disusul dengan
analisis. Data tulisan ini diperoleh dari studi pustaka. Cerita rakyat
Orang Kayo Hitam ada yang telah dibukukan dengan sasaran pembaca
umum. Membukukan cerita lisan/rakyat, menurut Mustamar dan Ma-
caryus (2012), artinya memberi peluang kepada para pemerhati dan
peneliti untuk menjadikan cerita tersebut sebagai bahan kajian atau
penelitian. Selain itu, transkripsi aneka bentuk sastra lisan bermanfaat
sebagai langkah penyimpanan (pengawetan) sehingga memungkinkan
untuk pewarisan dan pengembangan. Di samping itu, membukukan
cerita rakyat merupakan salah satu upaya pelestarian cerita. Data
yang penulis gunakan berasal dari dua buku. Pertama, Silsilah Raja-
raja Jambi, Undang-undang, Piagam dan Cerita Rakyat Jambi (2015)
dengan alih aksara dan kajian naskah oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jambi, Bidang Sejarah dan Purbakala. Naskah itu
ditulis oleh Ngebi Sutho Yang Dua Belas Bangsa keturunan Orang Kayo
Pingai bin Datuk Paduko Berhalo (saudara Orang Kayo Hitam). Di
dalam buku tersebut terdapat cerita (1) “Pasal Ini Sila-Sila Keturunan
Raja Jambi”; (2) “Cerita Asal Tanah Pilih, Pedalaman (Jambi).” Kedua,
Tan Talanai Beserta Dua Buah Cerita Rakyat Jambi Lainnya (Tim
Penyusun Cerita Rakyat Daerah Jambi, Proyek Pengembangan Media
Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta). Di Buku ini tidak diperjualbelikan.
dalam buku tersebut terdapat cerita “Asal-Usul Daerah dan Raja-raja
Jambi.” Data tersebut dilampirkan dalam buku ini. Selain itu, digu-
nakan pendekatan objektif yang menekankan pada karya itu sendiri
(Abrams dalam Teeuw, 1984).
Cinta Tanah Air ... 59