Page 110 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 110

b . Perkawinan
                                    Sebagian    pedagang     Islam
                                tersebut ada yang menikah dengan
                                wanita  pribumi,  terutama  putri
                                bangsawan  atau  putri  raja.  Dari
                                pernikahan  itu  mereka  mendapat
                                keturunan.  Disebabkan  pernikahan
                                itulah  banyak  keluarga  bangsawan
                                atau  raja  masuk  Islam,  sehingga
                                para  pedagang  tersebut  menetap   Gambar 5.10. Prosesi ijab kabul
                                                                   pernikahan
                                dan  membentuk  perkampungan  Sumber: www.addriadi.com
                                muslim  yang  disebut  Pekojan.
                                Perkampungan Pekojan banyak dijumpai di beberapa kota di Indonesia
                                hingga saat ini.

                             c.  Pendidikan
                                    Para mubaligh mendirikan lembaga pendidikan Islam di beberapa
                                wilayah Nusantara. Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama
                                kali  Islam  masuk  di  Indonesia.  Nama  lembaga-lembaga  pendidikan
                                Islam  itu  berbeda  tiap  daerah.  Di  Aceh  misalnya,  lembaga-lembaga
                                pendidikan  Islam  di  sana  dikenal  dengan  nama  meunasah,  dayah,
                                dan rangkang. Di Sumatera Barat dikenal adanya surau. Di Kalimantan
                                dikenal  dengan  nama  langgar.  Sementara  di  Jawa  dikenal  dengan
                                pondok  pesantren.  Di  sanalah  berlangsung  pembinaan,  pendidikan
                                dan kaderisasi bagi calon kiai dan ulama. Mereka tinggal di pondok
                                atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya.
                                Setelah  menamatkan  pendidikan  pesantren  mereka  kembali  ke
                                kampung masing-masing untuk menyebarkan Islam. Melalui cara inilah
                                Islam terus berkembang menyebar ke daerah-daerah yang terpencil.

                             d.  Hubungan Sosial
                                    Para  mubaligh  yang  menyebarkan  Islam  di  Nusantara  pandai
                                dalam  menjalin  hubungan  sosial  dengan  masyarakat.  Mereka  yang
                                telah tinggal menetap di Nusantara aktif membaur dengan masyarakat
                                melalui  kegiatan-kegiatan  sosial.  Sikap  mereka  santun,  memiliki
                                kebersihan jasmani dan ruhani, memiliki kepandaian yang tinggi, serta
                                dermawan. Silaturahmi, bekerja sama, gotong-royong mereka lakukan
                                bersama  penduduk  Nusantara  dengan  tujuan  menarik  simpati  agar
                                masuk Islam. Pada kesempatan tertentu mereka menyampaikan ajaran
                                Islam dengan cara bijaksana, tidak memaksa dan merendahkan. Islam
                                mengajarkan persamaan hak dan derajat bagi semua manusia karena
                                kemulaian manusia tidak ditentukan oleh kastanya melainkan karena
                                ketakwaannya  kepada  Allah  Swt.  Islam  juga  mengajarkan  umatnya
                                untuk  saling  membantu,  yang  kaya  membantu  yang  miskin,  yang






                      102   Kelas IX SMP/MTs
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115