Page 114 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 114

perdagangan  di  Nusantara.  Wilayah  kekuasaan  Demak  cukup  luas,
                                meliputi daerah sepanjang pantai utara Pulau Jawa, sedangkan daerah
                                pengaruhnya sampai ke Palembang, Jambi, Banjar dan Maluku.
                                    Pada tahun 1518 M Raden Patah digantikan oleh putranya yang
                                bernama  Pati  Unus.  Sebelum  menduduki  tahta,  Pati  Unus  pernah
                                memimpin armada laut Demak dalam menyerang Portugis di Malaka
                                pada tahun 1513 M. Namun, penyerangan itu gagal. Sekembalinya dari
                                Malaka ia mendapat gelar Pangeran Sabrang Lor. Setelah Pati Unus naik
                                tahta, ia tidak mencoba lagi menyerang Malaka. Ia tetap memperkuat
                                pertahanan  lautnya  agar  Portugis  tidak  masuk  ke  Jawa.  Sikap
                                permusuhan  Demak  terhadap  Portugis  ternyata  sangat  merugikan
                                Portugis  dan  Bandar  Malaka  karena  Demak  tidak  lagi  mengirimkan
                                barang-barang dagangannya ke Malaka. Para pedagang dari negara
                                lain juga enggan datang berdagang ke Bandar Malaka.
                                    Kekuasaan  Kerajaan  Demak  berakhir  pada  tahun  1568  M.  Joko
                                Tingkir memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang, dan
                                di sana ia mendirikan Kerajaan Pajang.

                             d.  Kerajaan Pajang (1568-1586)
                                    Kerajaan Pajang adalah penerus dari kerajaan Demak. Kesultanan
                                yang  terletak  di  daerah  Kartasura  sekarang  itu  merupakan  kerajaan
                                Islam pertama yang terletak di daerah pedalaman pulau Jawa. Sultan
                                atau raja pertama kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari
                                Pengging,  di  lereng  Gunung  Merapi.  Jaka  Tingkir  bergelar  Sultan
                                Hadiwijaya.  Kedudukannya  yang  disahkan  oleh  Sunan  Giri,  segera
                                mendapat pengakuan dari adipati di seluruh Jawa Tengah dan Jawa
                                Timur. Demak kemudian hanya menjadi kadipaten yang dipimpin oleh
                                Arya Pangiri, putra Sunan Prawoto.
                                    Pada  waktu  Sultan  Hadiwijaya
                                berkuasa  di  Pajang,  Ki  Ageng
                                Pemanahan      diangkat   menjadi
                                bupati  di  Mataram  (sekitar  Kota
                                Gede  Yogyakarta)  sebagai  imbalan
                                atas  keberhasilannya  menumpas
                                Aria  Penangsang.  Sutawijaya  putra
                                Ki  Ageng  Pemanahan  diambil  anak
                                angkat  oleh  Sultan  Hadiwijaya.   Gambar 5.14. Jaka Tingkir merupakan
                                Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat  Pendiri Kerajaan Pajang.
                                pada  tahun  1575  M,  Sutawijaya   Sumber: www.timlo.net
                                diangkat menjadi bupati di Mataram,
                                yang terkenal dengan nama Panembahan Senopati. Ternyata ia tidak
                                puas menjadi bupati. Ia ingin menjadi raja yang menguasai seluruh
                                Jawa. Ia mulai memperkuat sistem pertahanan Mataram, baik dalam






                      106   Kelas IX SMP/MTs
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119