Page 115 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 115

jumlah,  kualitas  prajurit  maupun  persenjataannya.  Hadiwijaya  yang
                                   mengetahui  hal  itu  segera  mengirimkan  pasukannya  ke  Mataram.
                                   Peperangan sengit terjadi pada tahun 1582 M. Namun, prajurit Pajang
                                   menderita  kekalahan  besar.  Sultan  Hadiwijaya  menderita  sakit  dan
                                   akhirnya wafat. Setelah itu, terjadilah perebutan kekuasaan di antara
                                   para bangsawan.

                                      Pangeran  Pangiri  (menantu  Hadiwijaya  yang  menjabat  Bupati
                                   Demak)  datang  menyerbu  Pajang  untuk  merebut  tahta.  Hal  itu
                                   ditentang  keras  olah  para  bangsawan  Pajang  yang  bekerja  sama
                                   dengan Sutawijaya dari Mataram. Akhimya, Pangeran Pangiri beserta
                                   pengikutnya dapat dikalahkan dan diusir dari Pajang.
                                      Setelah  suasana  aman,  Pangeran  Benowo  (putra  Hadiwijaya)
                                  menyerahkan  tahta  kepada  Sutawijaya.  Sutawijaya  kemudian
                                  memindahkan  pusat  pemerintahannya  ke  Mataram  (1586  M.).  Sejak
                                  itu berdirilah Kerajaan Mataram. Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah
                                  tenggara  kota  Yogyakarta,  yakni  di  Kotagede.  Sutawijaya  kemudian
                                  bergelar  Panembahan  Senopati  Ing  Alaga  Sayidin  Panatagama,
                                  sedangkan Pangeran Benowo diangkat menjadi bupati Pajang.
                                e.  Kerajaan Mataram Islam (abad 17-19)

                                      Kerajaan  Mataram  Islam  berdiri  pada  tahun  1586  dan  raja
                                   pertamanya  adalah  Sutawijaya  yang  bergelar  “Senapati  Ingalaga
                                   Sayidin  Panatagama”  artinya  Panglima  Perang  dan  Ulama  Pengatur
                                   Kehidupan Beragama. Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara
                                   kota Yogyakarta, yakni di Kotagede.
                                      Kerajaan  Mataram  mencapai  puncak
                                   kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan
                                   Agung  Hanyakrakusuma  (1613-1645  M).  Hal
                                   itu  merupakan  cerminan  dari  kebesaran  jiwa,
                                   keberanian,  keuletan,  dan  kecakapan  serta
                                   kuatnya  kepribadian  Sultan  Agung.  Ia  adalah
                                   seorang  militer  yang  ulung,  organisator  yang
                                   berhasil,  ahli  politik,  ahli  sastra,  ahli  !lsafat,
                                   dan  sangat  mementingkan  urusan  agama.
                                   Dalam  sejarah  Islam,  kesultanan  mataram
                                                                                Gambar 5.15. Sultan
                                   memiliki peran yang penting dalam perjalanan  Agung Hanyakrakusuma
                                   sejarah  kerajaan-kerajaan  Islam  di  Nusantara.  Sumber: image.
                                   Hal  ini  terlihat  dari  semangat  raja-raja  untuk   slidesharecdn.com
                                   memperluas  daerah  kekuasaan,  dan  mengislamkan  para  penduduk
                                   daerah  kekuasaannya,  hingga  mengembangkan  kebudayaan  yang
                                   bercorak Islam di Jawa. Pada masa Sultan Agung banyak prestasi besar
                                   yang dicapai, antara lain sebagaimana berikut.







                                             Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 107
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120