Page 119 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 119
Makassar membunuh awak-awak kapal yang mendarat di Sumba.
Orang-orang Belanda pun juga sering menyerang perahu-perahu
Makassar yang berdagang ke Maluku. Keadaan semakin meruncing
dan akhirnya pecah menjadi perang terbuka. Dalam peperangan
tersebut Belanda sering mengalami kesulitan dalam menundukkan
Makassar sehingga Belanda memperalat Aru Palaka (Raja Bone) untuk
mengalahkan Makassar.
Peperangan demi peperangan melawan Belanda dan bangsanya
sendiri (Bone) yang dialami Gowa, membuat banyak kerugian. Kerugian
itu sedikit banyaknya membawa pengaruh terhadap perekonomian
Gowa. Sejak kekalahan Gowa dengan Belanda terutama setelah
hancurnya benteng Somba Opu, maka sejak itu pula keagungan Gowa
yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya akhirnya mengalami
kemunduran.
h. Kerajaan Ternate
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13, ibu kotanya terletak di
Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate di Maluku, juga telah
berdiri kerajaan-kerajaan lain, yaitu Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di
antara kerajaan-kerajaan itu, Kerajaan Ternate yang paling maju.
Kerajaan Ternate banyak menghasilkan rempah-rempah sehingga
Ternate banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Jawa,
Melayu, Cina, dan Arab. Selain didatangi para pedagang, Ternate juga
memiliki kapal-kapal dagang yang sering berlayar ke daerah-daerah
lain.
Menurut catatan orang Portugis,
raja di Maluku yang mula-mula
memeluk agama Islam adalah
Raja Ternate, yaitu Gapi Baguna
atau Sultan Marhum yang masuk
Islam karena menerima pengaruh
dakwah dari Datuk Maulana Husin.
Ia memerintah tahun 1465-1485
M. Setelah wafat, beliau digantikan
Gambar 5.18. Kerajaan Ternate di
oleh putranya, Zainal Abidin. Maluku Utara
Pada tahun 1495 M. Zainal Abidin Sumber: indotimnet.!les.wordpress.
mewakilkan pemerintahannya com
kepada keluarganya karena ia memperdalam pengetahuan agama
Islam kepada Sunan Giri dan kemudian ke Malaka. Setelah kembali ke
Ternate, Zainal Abidin sangat giat menyebarkan agama Islam ke pulau-
pulau di sekitarnya, bahkan sampai ke Filipina Selatan.
Zainal Abidin hanya memerintah sampai tahun 1500 M. Secara
berturut-turut yang kemudian memerintah di Ternate adalah Sultan
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 111