Page 122 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 122

sebagian besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi,
                                dan sampai ke Flores dan Mindanao (Filipina) dikuasai oleh kerajaan
                                Ternate.
                                    Namun,  setelah  kedatangan  bangsa-bangsa  Eropa  di  Maluku,
                                mulailah  terjadi  pertentangan  karena  Ternate  dan  Tidore  bersaing
                                menawarkan  harga  rempah-rempah,  serta  pendirian  benteng  yang
                                dihadiahkan kepada partner dagang sebagai penghargaan.
                                    Pada  tahun  1512  M.  bangsa  Portugis  dan  Spanyol  memasuki
                                Maluku. Portugis pada saat itu memilih bersahabat dengan Ternate,
                                sedangkan Spanyol yang datang kemudian bersahabat dengan Sultan
                                Tidore. Sejak saat itulah benih-benih permusuhan mulai timbul.
                                    Pada  tahun  1529  M.  Portugis  yang  dibantu  oleh  Ternate  dan
                                Bacan menyerang Tidore dan Spanyol. Dalam peperangan ini Portugis
                                mengalami  kemenangan  sehingga  Portugis  dapat  menguasai
                                perdagangan rempah-rempah di seluruh Maluku.
                                    Setelah  menguasai  Maluku,  Portugis  mulai  melakukan  tindakan
                                sewenang-wenang terhadap rakyat Maluku. Kedua kerajaan tersebut
                                akhirnya  sadar  bahwa  keduanya  harus  bersatu  untuk  mengusir
                                penjajahan  Portugis  di  Maluku.  Berkat  kerja  sama  kedua  kerajaan
                                tersebut akhimya Portugis mengalami kekalahan tahun 1575 M. dan
                                menyingkir ke Ambon. Pada tahun 1605 M. Belanda berhasil mendesak
                                Portugis di Ambon dan menguasainya.
                                    Kerajaan  Tidore  mencapai  puncak  kejayaannya  pada  masa
                                pemerintahan  Sultan  Nuku  (1789-1805  M),  yaitu  seorang  penguasa
                                yang berani dan cerdas. Pada tahun 1801 M. beliau menyerang Ternate
                                sehingga Ternate  dan Tidore  berhasil  dipersatukan.  Di  samping  itu,
                                Sultan  Nuku  berhasil  mengadu  domba  antara  Belanda  dan  Inggris
                                sehingga Belanda dapat diusir dari Tidore. Setelah Belanda kalah serta
                                terusir  dari Tidore  dan Ternate,  Inggris  tidak  mendapatkan  apa-apa
                                kecuali  hubungan  dagang  biasa.  Sejak  itu Tidore  dan Ternate  tidak
                                diganggu, baik oleh Portugis, Spanyol, dan Belanda maupun Inggris
                                sehingga  kemakmuran  rakyatnya  terus  meningkat.  Pelayaran  dan
                                perdagangan  maju  pesat    sehingga  waktu  itu  Maluku  mengalami
                                zaman keemasan dan tidak terikat oleh bangsa mana pun. Wilayahnya
                                cukup  luas  yaitu  meliputi  Seram,  Halmahera,  Kepulauan  Kai,  dan
                                Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya sendiri, Zainal Abidin
                                (1805-1810 M.)..














                      114   Kelas IX SMP/MTs
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127