Page 22 - MATERI KELAS 6 SEM 1
P. 22
Kristus, membantu kita mengetahui cara hidup dalam kehidupan
Kristen, dan memberi kita tuntunan untuk membuat keputusan
sehari-hari. Kitab Suci merupakan sumber dasar bagi seorang
Kristen untuk mengenal karya-karya Allah yang menciptakan dan
memelihara kehidupannya. Ketekunan dalam membaca Alkitab
lah yang membuat seseorang mengalami pertumbuhan iman
dengan baik. Alkitab salah satu buku yang banyak diproduksi dan
diterjemahkan kedalam berbagai Bahasa supaya mudah dipahami
isinya.
Kisah Para Rasul 8:26-40 diceritakan orang yang senantiasa
rindu untuk membaca Firman Tuhan, bahkan dalam perjalanan
pun dia membaca Firman Tuhan, orang tersebut adalah sida-sida
atau pejabat (mentri keuangan atau kepala keuangan) istana dari
Ethiophia yang sedang berjalan dari ibadah di Yerusalem hendak
pulang ke negerinya.
Dalam perjalanannya tersebut, sida-sida dari Ethiophia itu
sedang membaca kitab Yesaya yang berisi nubuatan Nabi Yesaya
tentang Mesias, Yesus, Anak Domba Allah yang harus
menanggung semua penderitaan agar manusia bisa diselamatkan
(ayat 32-33). Namun apa yang dibaca, tak dapat dipahaminya.
Malaekat berbicara kepada Filipus untuk menghampiri Sida-
sida dari Ethophia tersebut dan berbicara kepadanya, Roh Kudus
bekerja melalui diri Filipus. Ia mendengarkan dorongan di dalam
hatinya dan kemudian berbicara tentang Kristus. Pejabat istana
Ethophia itu tidak hanya merasa haus dan lapar akan sabda Allah,
dia juga siap untuk menerima Injil dan di baptis. Orang Ethophia
itu kembali ke negerinya dan menginjili bangsanya.
Sida-sida dari Ethiophia itu juga memiliki keistimewaan yang
baik menjadi teladan bagi umat Kristen saat ini, yakni:
a. Hatinya rindu mencari Tuhan (ayat, 27). Jarak Afrika ke
Yerusalem sebetulnya jauh. Namun ia rela menempuhnya
demi mencari penjelasan tentang apa yang ia baca. Ia
sendiri tidak disebutkan sudah berapa kali ia melakukan
perjalan ke Yerusalem, apakah ini perjalanannya yang
pertama atau sudah berkali-kali.
b. Tekun membaca Firman Tuhan (ayat, 28). Hal ini menarik,
karena meskipun ia seorang pejabat besar, ia menyediakan
waktu untuk membaca Firman Tuhan.
c. Rendah hati. Ia tidak mau mengakui jika ia tidak mengerti
(ayat, 31) dan tidak malu diajar oleh orang lain. Sebab