Page 9 - Materi Kelas 4
P. 9
Tuhan berkuasa atas hidup manusia, kekuasaan apapun yang dimiliki manusia tidak ada
bandingannya dengan kuasa Tuhan. Tuhan akan marah jika kekuasaan yang dimiliki manusia
disalahgunakan untuk menindas orang-orang lemah dan tak berdaya. Nabi Mikha diutus Tuhan
untuk memberitakan tentang kasih Tuhan. Tuhan marah tapi juga menyelamatkan, Mikha yang
memiliki singkatan “Mikhaya” yang berarti siapakah seperti Yahwe? Mikha berasal dari
Moresyet, sebuah desa kecil dikaki perbukitan Yehuda. Mikha adalah nabi yang dekat dengan
rakyat yang menderita. Mikha hidup dizaman Yotam, Ahaz dan Hizkia, raja-raja Yehuda, ayah
Mikha bernama Yimla.
Mikha menentang ketidak adilan, korupsi dan penindasan yang terjadi di Yehuda dan
Yerusalem. Para pemimpin memperkaya diri sendiri sedangkan rakyat biasa dan orang-orang
miskin menjadi korban keserakahan mereka. Para penguasa memanfaatkan wibawa dan
kekuasaannya untuk merampok dan memojokan orang miskin.
Tuhan menyatakan kasihnya berulang kali kepada bangsa Israel sejak dikeluarkan dari Mesir
tanah perbudakan. Walau mereka membawa korban persembahan, tetapi hatinya dipenuhi
kejahatan dan tipu muslihat, sehingga tidak ada lagi keadilan dan kebaikan. Oleh sebab itu
Mikha mengingatkan bangsa Israel bahwa penghakiman akan tiba dan mereka yang bertobat
akan diampuni.
Dalam Mikha 7:7-10 berisi tentang nyanyian dan doa yang penuh harap pada Tuhan untuk
menerima kembali orang yang bertobat. Hal ini mewujudkan iman. Mikha dan atas nama
bangsa Israel yang sungguh besar seperti:
a. Mikha menunggu Tuhan karena Tuhan mendengar dan menyelamatkannya ketika dia
meminta pertolongan
b. Tuhan akan membawa umat-Nya melewati masa-masa yang berat.
c. Israel harus bersabar dalam penghukuman karena Allah akan membawa mereka
melewati masa-masa yang gelap
d. Musuh-musuh mereka akan dihukum
Nabi Mikha menyadari bahwa tugasnya sangat berat namun ia percaya akan pertolongan Tuhan
sebagai kekuatannya. Kisah ini mengingatkan kita akan kelemahan dan dosa-dosa yang kita
perbuat, yang menandakan keterbatasan kita. Kita lupa akan kasih Tuhan yang sangat besar
atas hidup kita, seharusnya kita syukuri dengan hidup bekenan kepada Tuhan