Page 4 - Materi Kelas 4
P. 4
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : IV/I
Nama Guru : S. Pesirahu, S.Pd
No. HP : 0813 4319 9013
Nama Siswa :
No HP Siswa :
Pelajaran – 2
Allah Hadir dalam Hidup Manusia
Bahan Referensi Alkitab:
Kejadian 1:20-27, Matius 26:36-46, Yohanes 17:1-26
Materi :
Allah hadir bukan hanya ketika kita diciptakan, tetapi juga di sepanjang jalan kehidupan
manusia didunia ini. Cara Allah menciptakan manusia, berbeda dengan cara Allah menciptakan
dunia seisinya. Dalam kitab kejadian 1:26-27, 2:7 dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia
dengan karya-Nya, dibentuklah manusia dari debu tanah lalu dihembuskan nafas hidup
kehidungnya sehingga ia hidup. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago
Dei) artinya manusia diciptakan dengan sifat-sifat seperti Allah yaitu kasih, kesucian, keadilan,
dan akal budi.
Allah itu kasih maka manusia harus saling mengasihi seperti ajaran Tuhan Yesus dalam
kitab Matius 22:37-40, mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama manusia
seperti mengasihi diri sendiri. Allah adalah kudus suci artinya tidak berdosa. Manusia harus
menjaga kekudusan hidupnya jangan sampai jatuh dalam dosa. Allah itu adil tidak membeda-
bedakan. Dia membela orang yang tertindas hendaknya kita juga bisa berlaku adil terhadap
semua orang.
Manusia diberi akal budi supaya bisa berfikir untuk mengembangkan hidupnya. Begitu
berharganya manusia dihadapan Allah, maka manusia disebut sebagai mahkota ciptaan yang
mulia. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menghargai diri kita secara positif, dengan
menerima dan mengsyukuri apa pun keadaan kita yakni : warna kulit, jenis rambut, mata dan
bentuk tubuh sebagai anugerah Allah yang luar biasa.
Rasa syukur dapat kita nyatakan melalui doa, pujian dan persembahan serta
menggunakan tubuh kita untuk kemuliaan Allah, merawat ciptaan Allah, bersedia untuk berbuat
kepada semua orang dan sebagainya. Allah hadir dan bekerja serta berkuasa sepanjang
kehidupan kita, mulai dari lahir sampai pada saat Tuhan memanggil kita dalam keadaan sedih,
senang, takut kawatir, merasa puas dan bangga, Allah selalu bersama kita. Ketika kita sedih,
Tuhan menghibur agar kita tidak putus asa, ketika kita merasa putus asa Tuhan akan
memberikan penghiburan dan penguatan bagi kita. Tuhan mengingatkan kepada kita agar tidak
sombong dan tetap rendah hati dan waspada.
Tuhan juga pernah merasa kesedihan dan ketakutan sebelum Tuhan menderita sengsara
untuk disalib. Tuhan berdoa ditaman Getsemani dengan penuh kesedihan karena Dia harus
berpisah dengan rnurid-murid-Nya, Tuhan juga takut atas penderitaan,dan kernatian,yang akan
dialami-Nya untuk menebus dosa manusia, Kesedihan ini merupakan salah satu dari sisi
kemanusiaan Yesus. Pada saat turun kebumi sebagai manusia (Yohanes 17 :1-22).
Meski:pun merasa takut dan sedih, Yesus tetap taat terhadap kehendak Bapa, untuk
menanggung dosa manusia. Kita pun juga pernah merasa sedih dan takut ketika menghadapi
berbagai mavam masalah, kita merasa bahwa kita seorang diri. Dalam keadaan seperti ini
baiklah kita ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan selalu menyertai dan
memberkati kita, Tuhan pasti memberi kekuatan agar kita mampu menghadapi semua
peristiwa, Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya datang pada Tuhan dalam doa dan
permohonan yang tulus. Dia pasti mendengar dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak-
Nya, karena Allah maha hadir.