Page 190 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 190
36 J.Th. Cremer (1847-1923)
Jacob Theodoor Cremer (1847-1923) adalah ‘laki-laki Deli’ asli. Ia mengenal daerah itu dari
masa ketika ia menjadi agen dari Nederlandsche Handel-Maatschappij / NHM (Maskapai
Dagang Belanda) di Singapura (1870-1871). Pada tahun 1871 ia mulai bekerja pada Deli-
Maatschappij sebagai administrator dan kemudian kepala administrasi. Ia membawa
perusahaan itu berkembang besar. Pegawai-pegawai yang dibutuhkan direkrut di Cina. Atas
inisiatifnya, Deli Plantersvereniging (Perhimpunan Penanam Deli) terbentuk pada tahun 1879.
Cremer adalah juga orang yang di belakang permohonan tahun 1876, di mana para penanam
mengajukan permohonan kepada gubernur-jenderal untuk mempertahankan poenale sanctie
(sanksi pidana). Ini adalah tanggapan atas mosi yang diajukan ke Tweede Kamer (Majelis
Rendah) pada tahun 1875 untuk penghapusan ketentuan hukuman terhadap kuli yang
memutuskan kontrak. Dengan brosurnya Een woord uit Deli tot de Tweede Kamer der Staten-
Generaal (Sebuah kata dari Deli kepada Majelis Rendah – Dewan Perwakilan Rakyat) pada
tahun1876, Cremer menegaskan permohonan itu: di dalam brosur itu ia menyatakan bahwa
sanksi pidana bagi pengusaha merupakan instrumen penting untuk menjaga ketenangan dan
ketertiban, demi mendorong kemakmuran. Aksi itu mencapai sukses: ketentuan hukuman
dimuat dalam Koelieordonannantie (Ordonansi Buruh Kuli) yang baru (1880), yang dirancang
oleh Cremer.
Sekembalinya di Belanda ia tetap mengerahkan kemampuannya untuk Hindia. Pada tahun
1883 ia mendirikan Deli-Spoorwegmaatschappij (Jawatan Kereta Api Deli) dan dirinya
menjadi direktur pertama. Setahun kemudian menyusul berdirinya Nederlandsch-Indische
Landbouwmaatschappij (Perusahaan Pertanian Hindia-Belanda). Perusahaan ini harus
memberikan kredit kepada berbagai perusahaan budidaya dan bank, yang mengalami
kesulitan karena krisis gula. Dalam ‘Deli(sche) schetsen’ (Sketsa Deli), yang dipublikasikan
dalam majalah mingguan Eigen Haard (1888-1890, 1908-1909), dan dalam brosur ‘Ons land
van onbeperkte mogelijkheden , reisschetsen’ (Negeri kita dengan kemungkinan yang tak
terbatas, sketsa perjalanan) Cremer menekankan arti dari perusahaan-perusahaan barat untuk
kemakmuran masyarakat Indonesia. Ia memberikan gambaran kehidupan sehari-hari dari para
kuli, kegiatan pada hari libur, dan perumahan mereka; ia menunjukkan perawatan kesehatan
yang menjadi jauh lebih baik, dan menyatakan kerinduan akan pengetahuan yang semakin
tumbuh pada rakyat Indonesia. Tahun terbitan 1885 dari Tijdschrift van Nederlandsch-Indië
berisi pleidoinya untuk mengizinkan masuk secara terbuka bagi Klingalezen (orang-orang
Keling) dari India di Pantai Timur Sumatra: menurutnya orang-orang Keling itu betul-betul
cocok untuk pekerjaan budidaya gula dan kopi, sementara orang-orang Cina lebih baik untuk
budidaya tembakau. Ia memberikan kesan sebagai pendukung imigrasi dari berbagai ras di
daerah: menurutnya kolonisasi mendorong stabilitas.
Cremer adalah anggota dari Liberale Unie (Uni Liberal). Selama periode 1884-1897 dan
1901-1905 ia mewakili organisasi ini di Tweede Kamer (Majelis Rendah). Ia harus berhenti
dari keanggotaannya di Eerste Kamer (Majelis Tinggi) ketika menerima tugas negara sebagai
189