Page 165 - Tan Malaka - MADILOG
P. 165

cahaya yang datang dari besi, maka bisa dipastikan bahwa Sang Matahari
             ada  mempuyai  besi.  Begitulah  Stereoscope  bisa  periksa  apa  zat  asli,
             elements, terdapat pada bintang dan bumi lain di Alam Raya ini.

             Zaman  Demokritus  belum  lagi  melahirkan  ahli  Matematika  yang  bisa
             mencuci kaki Newton, Laplace, Poincar, Gauss atau Einstein. Belum lagi
             melahirkan Dalton, Avagadro yang karena teori mereka sebetulnya jadi
             bapa Ilmu Kimia zaman sekarang. Apalagi seorang Sir Ernest Rutherford
             yang bisa memberi “poto” dari “pertempuran atom dan atom”.

             Demokritus  dinamai  si  Gelap,  karena  gelap  kalimat  dalam  tulisannya,
             tiada  dimengerti  oleh  teman  sejawatnya!  Dia  tiada  punya  teropong
             raksasa buat mendekatkan yang jauh dan membesarkan yang kecil. Dia
             belum  mengetahui  Ilmu  Matematika  buat  menghitung  antar  yang  jauh,
             kodratnya  benda  menarik  benda  dan  cepatnya  benda  lari.  Dia  belum
             punya  perkakas  buat  mengambil  poto  dari  mukanya  sendiri,  jangankan
             lagi dari atom, ialah benda yang terkecil, tak bisa dipecah terus lagi itu
             tak bisa dilihat dengan mata telanjang.
             Tetapi  dialah,  Demokritus,  bapanya  benda  terkecil  itu.  Dan  senjatanya
             buat  memperoleh  ini  cuma  Dialektika  mentah,  belum  lagi  terpadu  dan
             tersepuh,  seperti  pda  zaman  Hegel  dan  Marx.  Dengan  Dialektika
             berdasarkan Materialisme bukan Dialektika  berdasarkan Mistika seperti
             terdapat  di  Asia!  Demokritus  memberi  pemandangan  filsafat  tentang
             Alam  Raya  yang  banyak  memberi  petunjuk  pada  pemikir  sesudah
             zamannya.

             Kembali ktia kepada titik terkecil tadi, kepada atom tadi! maka sampai
             pada zaman Ruhterford, ialah zaman kita abad ke 20 ini sekarang. Atom
             tadi  masih  dianggap  Hypothesis,  persangkaan  saja.  Pengeritan  Dalton
             yang hidup pada permulaan abad yang lalu pun tentang Atom itu masih
             jauh  berbeda  dengan  pengertian  sekarang.  Tetapi  sesudah  Rutherford
             dengan  gambaran  memperlihatkan  “bombardement”  penembakan  Atom
             dengan  Atom  itu,  maka  Atom  itu  tiadalah  lagi  satu  Hypothesis,
             persangkaan  seorang  ahli  Dialektika  Materialis,  melainkan  satu  benda,
             satu bukti, satu kenyataan.

             Benda  terkecil  inilah  satu-satunya  menjadikan  Demokrtius  salah  satu
             Filsafat  Yunani  yang  terbesar  dimata  kita.  Demikianlah  kebesaran
             Demokritus terdapat pada benda-terkecil itu.









             164
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170