Page 164 - Tan Malaka - MADILOG
P. 164

Dia  akan  berpangku  tangan,  memuncang  hidungnya,  membilang  oum,
               oum ...............Dia tiada lagi akan mengeluarkan kritik atas pengetahuan
               yang  sudah  diperoleh  dan  tiada  akan  mencari  pengetahuan  yang  lebih
               sempurna.  Dia  mati  dengan  pengetahuannya,  karena  pengetahuannya
               mati  pula.  Semua  barang  yang  hidup  mesti  berubah,  karena  semua
               perubahan  itu  menandakan  hidup.  Tidak  ada  yang  tetap,  semuanya
               berubah.  Yang  tetap  cuma  ketetapan  perubahan,  atau  perubahan
               ketetapan.

               Pasal 2. DARI TITIK TERKECIL KE ALAM RAYA.
               Dari atom ke Alam Raya. Langkah kilat kita mesti pakai, melompat dari
               atom  ke  Alam  Raya.  Dari  atom,  titik  benda  terkecil,  marilah  kita
               melompat kekeluarga matahari kita solar sistem. Dari keluarga matahari
               kita  ada  lagi  keluarga  matahari  yang  lain  –  ke  Bintang  kita,  stellar
               Universe Alam Raya. Dari alam bintang kita ada lagi Alam bintang lain
               ke  sekalian  Alam  bintang.  Universes,  Awang-awang  (space)  dengan
               Alam-Bintang didalamnya, baik yang sudah bisa diperiksa ataupun yang
               belum lagi.

               Zaman Demokritus, lebih kurang 2500 tahun dahulu, belum lagi punya
               telescope,  teropong  raksasa,  yang  bermulut  100  inchi,  yakni  2,5  meter,
               seperti terdapat di Mount Wilson Observatory di Amerika. Apalagi yang
               bermulut 5 M seperti sudah ada sekarang. Dengan teropong raksasa 2,5
               M  sudah  terang  sekali  bisa  diambil  gambaran  dari  bintang  Yupiter
               umpamanya, satu bumi, seperti bumi kita ini juga, yakni Matahari yang
               sudah  padam  apinya.  Bumi  Yupiter,  paling  dekat  pada  kita  ada
               367.000.000 mil (bukan KM) dan paling jauh 600.000.0000 mil teropong
               raksasa  bermulut  2.5  M  sudah  bisa  diperamati  bintang  yang  jauhnya
               500.000.000  tahun  sinar.  Dalam  satu  detik,  seconde  saja  sinar  bejalan
               186.000 mil, jadi dalam satu hari ada 24 x 80 x 60 x 186.000 mil. Satu
               tahun sinar berarti 365 z 24 z 60 z 60 z 186.000mil ialah + 149.000 Km.
               Zaman  Demokritus  belum  lagi  punya  Spectroscope,  perkakas  buat
               memeriksa Spectra, atau warna Sinar (radiatron). Cahaya, light, matahari
               yang  melalui  kaca  perisma  dipisah  jadi  7  jajar  warna,  kita  lihat  pada
               pelangi,  pengindraan,  ialah  putih,  hitam,  merah,  hijau,  violet,  biru  dan
               kuning! Besi umpamanya mempunyai jajar yang berwarna terkhusus buat
               besi  saja.  Jajar  berwarna  ini  ada  berhubungan  dengan  wave-Light,
               panjang ombak. Begitu jug elemen zat asli yang lain-lain. Kalau cahaya
               yang  datang  dari  matahari  umpamanya  yang  dipisahkan  oleh
               Spectroscope tadi, memperlihatkan warna terkhusus  yang terdapat pada




                                                                                         163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169